IHSG Terbaik Dunia, Didorong Cadangan Devisa
JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup meroket 1,79% menembus level psikologis 5.000 dan menjadi indeks terbaik dunia. Pada penutupan perdagangan Rabu, 8 Juli 2020, IHSG parkir di level 5.076,17 dengan kenaikan 1,79% sebesar 89 poin. Kenaikan itu menempatkan IHSG di posisi jawara penguatan di antara indeks pasar modal dunia. Mayoritas bursa saham regional […]
Industri
JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup meroket 1,79% menembus level psikologis 5.000 dan menjadi indeks terbaik dunia.
Pada penutupan perdagangan Rabu, 8 Juli 2020, IHSG parkir di level 5.076,17 dengan kenaikan 1,79% sebesar 89 poin. Kenaikan itu menempatkan IHSG di posisi jawara penguatan di antara indeks pasar modal dunia.
Mayoritas bursa saham regional ASEAN ditutup di zona hijau. Namun, bursa saham Asia Pasifik ditutup bervariasi. Sejak dibuka, IHSG terus berada di teritori positif hingga akhir perdagangan.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Lonjakan IHSG yang terus berada di atas level psikologis 5.000 sepanjang hari ini, terjadi lantaran didorong rilis naiknya cadangan devisa. Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa (cadev) sebesar US$131,7 miliar pada akhir Juni 2020, lebih tinggi dari Mei US$130,5 miliar.
Investor Asing Mulai Belanja
Penguatan IHSG didorong oleh hampir seluruh sektor yang parkir di zona hijau. Sektor keuangan menjadi lokomotif dengan kenaikan tertinggi 3,59%, disusul industri dasar dan manufaktur masing-masing 1,71% dan 1,21%. Namun, satu sektor yang parkir di zona merah yakni pertambangan turun tipis 0,11%.
Saat yang sama, penutupan IHSG akhirnya diiringi aksi beli (net buy) investor asing. Capaian net buy investor asing mencapai Rp78,31 miliar membuat perolehan net sell sejak awal tahun menipis menjadi Rp16,23 triliun.
Frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 694.557 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 9,84 miliar senilai Rp9,27 triliun. Sebanyak 221 saham naik, 174 saham turun, dan 174 saham tidak bergerak.
Di bursa regional Asia, indeks Nikkei Jepang ditutup turun 0,78%, indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,59%, dan indeks Straits Times Singapura naik 0,3%. (SKO)