<p>Awak media mengamati monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 3 Agustus 2020. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 2,78 persen atau 143,4 poin ke level 5.006,22 pada akhir sesi Senin (3/8/2020), setelah bergerak di rentang 4.928,47 &#8211; 5.157,27. Artinya, indeks sempat anjlok 4 persen dan terlempar dari zona 5.000. Risiko penurunan data perekonomian kawasan Asean termasuk Indonesia menjadi penyebab (IHSG) terkoreksi cukup dalam hari ini. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

IHSG Tinggalkan Level Psikologi 5.000, 10 Saham Ini Justru Diburu Asing

  • Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin 21 September 2020 kembali ditutup di zona merah dan meninggalkan level psikologis 5.000. IHSG tersungkur ke level 4.999,36.

Industri

Fajar Yusuf Rasdianto

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin 21 September 2020 kembali ditutup di zona merah dan meninggalkan level psikologis 5.000. IHSG tersungkur ke level 4.999,36 setelah sebelumnya sempat menguat pada perdangan Jumat 18 September lalu di level 5.059,22.

Pelemahan IHSG ini lebih banyak disumbang oleh sektor industri dasar dan infrastruktur yang menukik tajam. Pelemahan masing-masing sektor secara berturut-turut mencapai 2,20% dan 2,17%.

Hampir seluruh sektor yang melantai di bursa hari ini terjerembab di zona merah. Hanya satu yang masih terlihat cukup baik, meski tidak terlalu signifikan, yakni sektor agrikultur. Sayangnya, peningkatan di sektor agrikultur sebanyak 1,27% belum cukup menopang kinerja IHSG yang tergerus sentimen negatif hari ini.

Kabar soal independensi Bank Indonesia (BI) yang bakal dilemahkan seolah telah memberi kabar buruk bagi pasar modal. Tak pelak, sejak perdangan sesi I pun IHSG tidak bisa bangkit dari zona merah.

Nasib saham emiten-emiten dengan valuasi terbesar yang berada di indeks LQ45 juga tidak jauh berbeda. Pada sesi penutupan bursa hari ini, saham-saham emiten LQ45 turun 1,58% dari sebelumnya 780,32 menjadi 767,97.

Selain itu, pelemahan IHSG hari ini juga diwarnai dengan aksi jual bersih investor asing sebesar Rp311,15 miliar. Dengan begitu, total nilai saham yang dijual asing sejak awal tahun kini telah mencapai Rp39,98 triliun.

Meski demikian, di balik aksi jual asing yang cukup eksponensial, rupanya masih ada beberapa saham emiten yang justru banyak diminati oleh investor asing. Saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) memimpin dengan perolehan investasi asing sebanyak 103,51 juta lembar saham.

Disusul PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dengan perolehan nilai beli asing sebanyak 73,16 juta lembar dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) senilai 25,27 juta lembar. (SKO)

Berikut adalah 10 saham paling diburu investor asing per 21 September 2020:
  1. TOWR: 103,51 juta lembar saham
  2. BBRI: 73,16 juta lembar saham
  3. PWON: 25,27 juta lembar saham
  4. TBIG: 14,8 juta lembar saham
  5. ACST: 5,22 juta lembar saham
  6. LSIP: 5,12 juta lembar saham
  7. ANTM: 5,62 juta lembar saham
  8. PTBA: 4,39 juta lembar saham
  9. KLBF: 7,03 juta lembar saham
  10. ENRG: 3,7 juta lembar saham