<p>Awak media mengamati monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 3 Agustus 2020. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 2,78 persen atau 143,4 poin ke level 5.006,22 pada akhir sesi Senin (3/8/2020), setelah bergerak di rentang 4.928,47 &#8211; 5.157,27. Artinya, indeks sempat anjlok 4 persen dan terlempar dari zona 5.000. Risiko penurunan data perekonomian kawasan Asean termasuk Indonesia menjadi penyebab (IHSG) terkoreksi cukup dalam hari ini. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

IHSG Turun Tipis Uji Level Psikologis 6.000, Investor Asing Justru Net Buy Saham Rp852 Miliar

  • Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 15 Desember 2020, ditutup turun tipis tertekan aksi ambil untung. Namun, meski turun tipis, investor asing justru memborong saham dengan capaian net buy Rp852 miliar.

Industri

Sukirno

Sukirno

Author

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 15 Desember 2020, ditutup turun tipis tertekan aksi ambil untung. Namun, meski turun tipis, investor asing justru memborong saham dengan capaian net buy Rp852 miliar.

IHSG ditutup melemah 2,39 poin atau 0,04% ke posisi 6.010,13. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 5,55 poin atau 0,59% ke posisi 946,73.

“Hari ini indeks ditutup melemah tipis karena adanya aksi profit taking setelah indeks menembus level psikologis 6.000,” kata analis Indo Premier Sekuritas Mino di Jakarta, dilansir Antara, Selasa, 15 Desember 2020.

Kendati demikian, Mino memperkirakan dalam sepekan ini IHSG tetap bisa bertahan di atas level 6.000.

Dari domestik, hari ini Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai perdagangan Indonesia mengalami surplus US$12,66 miliar. Total nilai ekspor US$15,28 miliar dan nilai impor sebesar US$12,66 miliar.

Surplus neraca perdagangan RI dan perbaikan ekspor pada November 2020 ditunjang oleh naiknya permintaan dan naiknya harga komoditas andalan, terutama batubara dan minyak sawit.

Dibuka naik, IHSG tak lama melemah dan lebih banyak menghabiskan waktu di zona merah hingga penutupan perdagangan bursa saham.

Secara sektoral, dua sektor meningkat yaitu sektor aneka industri dan sektor infrastruktur masing-masing sebesar 3,92% dan 2,05%.

Sedangkan delapan sektor terkoreksi dengan sektor properti paling dalam yaitu minus 1,06%. Diikuti sektor konsumer dan sektor perdagangan dasar masing-masing minus 1,03% dan minus 0,79%.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy sebesar Rp852,14 miliar. Sehingga, aksi ini membuat total net sell sejak awal tahun menipis menjadi Rp45,47 triliun.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.330.381 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 22,28 miliar lembar saham senilai Rp17,64 triliun. Sebanyak 200 saham naik, 271 saham menurun, dan 153 saham tidak bergerak nilainya.

Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei Jepang melemah 44,6 poin atau 0,17% ke 26.687,84. Kemudian, indeks Hang Seng Hong Kong turun 182,23 poin atau 0,69% ke 26.207,29. Terakhir, indeks Straits Times Singapura terkoreksi 4,01 poin atau 0,14% ke 2.854,13.

Berikut 10 Top Gainers:
  1. ASJT: 34,64%
  2. ATAP: 34,07%
  3. ZBRA: 33,93%
  4. PTDU: 25%
  5. APEX: 24,71%
  6. PGLI: 24,61%
  7. RAJA: 24,56%
  8. ANDI: 21,43%
  9. IBST: 19,46%
  10. IMAS: 18,97%
Berikut 10 Top Loosers:
  1. COCO: -6,99%
  2. CLAY: -6,96%
  3. BBYB: -6,94%
  4. BEKS: -6,93%
  5. PSDN: -6,92%
  6. POLL: -6,92%
  7. PCAR: -6,87%
  8. SDMU: -6,76%
  9. FIRE: -6,73%
  10. BYAN: -6,62%