Karyawan beraktivitas dengan latar layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu, 29 September 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Pasar Modal

IHSG Uji Resistance 6.657, Mirae Asset Sekuritas: Buy on Weakness ADHI, EMTK, dan SMGR

  • Mirae Asset Sekuritas Indonesia memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguji level resistance 6.657 pada perdagangan Selasa, 16 November 2021.
Pasar Modal
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA - Mirae Asset Sekuritas Indonesia memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguji level resistance 6.657 pada perdagangan Selasa, 16 November 2021. Sejumlah katalis turut membayangi pergerakan indeks hari ini.

Senior Technical Analyst Mirae Tasrul Tanar menyatakan IHSG akan bergerak pada rentang support resistance 6.599 – 6.657. Sementara itu, koreksi indikator MFI optimized dan kenaikan indikator RSI optimized masih terlihat pada periode daily, namun mulai terbatas dengan kecenderungan menguat.

"Pada periode weekly, terlihat kenaikan indikator MFI optimized dan indikator RSI optimized masih terlihat," ujarnya melalui riset yang diterima TrenAsia.com, Selasa, 16 November 2021.

Pada kesempatan yang sama, Head of Research Mirae, Hariyanto Wijaya menyebut IHSG ditutup melemah 0,5% pada Senin (15 November 2021) dipimpin oleh kerugian di sektor IDXEnergy disebabkan oleh sentimen negatif batu bara dari Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP26).

"Menariknya, China sebagai salah satu konsumen batu bara terbesar dunia menolak desakan COP26 untuk mengakhiri batu bara karena keamanan energi berlaku," tutur dia.

Menurutnya, ada beberapa alasan yang membuat India dan China mempertahankan masa depan batu bara di KTT iklim Glasgow, antara lain karena kedua negara itu telah menyumbang 95% dari penambahan kapasitas listrik tenaga batu bara baru sejak 2011.

Di dalam negeri, Indonesia mencatat surplus neraca perdagangan pada Oktober 2021 yang lebih baik dari perkiraan sebesar US$5,73 miliar dibandingkan dengan ekspektasi konsesus sebesar US$3,87 miliar versus September 2021 senilai US$4,37 miliar. Hal ini didukung ekspor yang lebih kuat dari yang diharapkan di tengah kenaikan harga komoditas.

Selanjutnya, lanjut Hariyanto, indeks ekuitas Amerika Serikat (AS) ditutup lebih rendah selama sesi yang tenang pada hari Senin karena investor menunggu katalis pasar berikutnya dan menilai kenaikan lanjutan dalam imbal hasil treasury AS. Imbal hasil treasury AS 10-tahun meningkat 5 bps menjadi 1,62%.

"Imbal hasil treasury AS telah meningkat kembali ke tingkat awal November di tengah ekspektasi bahwa peningkatan tekanan inflasi dapat mendorong The Fed untuk menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diantisipasi," ucapnya.

Pada komoditas, harga minyak mentah turun karena Presiden AS Joe Biden menghadapi tekanan yang meningkat untuk memanfaatkan cadangan minyak AS guna meredam kenaikan harga bensin. 

Pemimpin Mayoritas Senat, Charles Schumer, mendesak Presiden Biden untuk membebaskan cadangan minyak, dengan mengatakan konsumen AS membutuhkan bantuan segera.

Rekomendasi Saham

- ADHI Daily, 1,090 (-1.80%) buy on weakness,  trading range 1,070 – 1,120. Indikator MFI optimized dan indikator RSI optimized masih cenderung bergerak turun namun mulai terbatas. Daily support di 1,070 dan daily resistance di 1,120. Cut loss level di 1,060.

- EMTK Daily, 1,965 (+3.42%), buy on weakness, trading range 1,915 – 2,020. indikator MFI optimized dan indikator RSI optimized masih cenderung naik lebih lanjut. Daily support di 1,915 dan daily resistance di 2,020. Cut loss level di 1,810.

- SMGR Daily, 9,200 (-2.39%), buy on weakness, trading range 9,100 – 9,450. Indikator MFI Optimized dan RSI Optimized sudah berada di oversold area. Perkiraan daily support di 9,100 dan daily resistance terdekat di 9,450. Cut loss level di 9,100.