<p>Awak media mengambil gambar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat 5 Juni 2020. IHSG ditutup menguat 0,63% atau 31,08 poin ke level 4.947,78 pada akhir perdagangan. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Pasar Modal

Iklim Pasar Positif, Emisi Obligasi dan Sukuk 2021 Bakal Lebih Ramai

  • PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat adanya pertumbuhan outstanding obligasi korporasi pascapenurunan akibat adanya pandemi COVID-19. Hal ini sekaligus menunjukkan adanya perbaikan pada iklim pasar modal Indonesia tahun 2021.

Pasar Modal
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat adanya pertumbuhan outstanding obligasi korporasi pascapenurunan akibat adanya pandemi COVID-19. Hal ini sekaligus menunjukkan adanya perbaikan pada iklim pasar modal Indonesia tahun 2021.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menyebut beberapa faktor yang menjadi katalis bagi pendanaan korporasi di pasar modal. Di antaranya kebijakan moneter dan fiskal yang tetap akomodatif.

“Ruang penurunan suku bunga akan berlanjut atau tren suku bunga rendah, akan menurunkan cost of fund penerbitan surat utang korporasi,” ujarnya kepada awak media di Jakarta, Selasa 16 Februari 2021.

Selain itu, momentum prospek pemulihan ekonomi 2021 serta stimulus dari bank sentral untuk meningkatkan likuiditas pasar keuangan dipercaya dapat mendorong peningkatan investasi. Ditambah, dengan adanya tren pelemahan dolar Amerika Serikat di tengah kebijakan akomodatif Negeri Paman Sam itu.

“Secara umum, kondisi tersebut memberikan optimisme akan pertumbuhan ekonomi dan diharapkan penerbitan obligasi dan sukuk di tahun ini lebih kondusif dibandingkan dengan tahun 2020,” ucap Nyoman.

Berdasarkan data BEI, sepanjang tahun 2020 investor pasar modal yang terdiri atas investor saham, obligasi, maupun reksa dana melonjak hingga 56% tembus 3,88 juta investor. Kenaikan investor ini melonjak empat kali lipat dalam empat tahun terakhir.

“Kondisi tersebut memberikan optimisme akan likuiditas obligasi maupun sukuk, di mana dapat menjadi alternatif pilihan investasi yang menarik bagi Investor,” tambahnya.

Per tanggal 16 Februari 2021, jumlah dan nilai obligasi dan sukuk korporasi yang ada pada pipeline BEI, tercatat sebanyak 10 emisi yang terdiri dari 3 emisi sukuk dan 7 emisi obligasi. Emisi ini diterbitkan oleh 8 perusahaan tercatat, dengan total emisi yang akan diterbitkan sebesar Rp10,5 triliun.

Adapun, total emisi obligasi dan sukuk baru yang telah dicatatkan sepanjang tahun 2021 telah mencapai Rp5,11 triliun. Dengan begitu, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI saat ini berjumlah 473 emisi dari 130 emiten dengan nilai outstanding Rp427,09 triliun dan US$47,5 juta. (SKO)