Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan infrastruktur dasar Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Tahap 1 di Kalimantan Timur selesai pada 2024.
Makroekonomi

IKN Bikin Kaltim Jadi Favorit Pemodal Domestik

  • Kaltim menduduki peringkat kelima provinsi yang paling diincar investor untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN).

Makroekonomi

Debrinata Rizky

JAKARTA - Pembangunan mega proyek Ibu Kota Negara Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim) mendorong arus investasi masuk pada semester I-2024. Kaltim menduduki peringkat kelima provinsi yang paling diincar investor untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN).

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mencatat, realisasi PMDN di Kalimantan Timur mencapai senilai Rp24,4 triliun. Sementara itu, Kaltim tidak masuk dalam Top 5 incaran penanaman modal asing (PMA).

Namun kata Bahlil, memang pembangunan IKN pada klister I ini difokuskan untuk menggaet investor dalam negeri. Sementara itu, ia menargetkan investor asing mulai merapat menjelang akhir tahun ini.

"IKN saya jujur mengatakan, di klaster pertama yang sekarang, itu kan ada klaster pertama dan kedua, untuk klaster pertama kita fokuskan ke PMDN, klaster kedua baru masuk asing," ujarnya singkat kepada awak media usai Konpers di Kantor Kementerian Investasi/BKPM Senin, 29 Juli 2024.

Bahlil mengaku sebenarnya sudah ada investor asing yang ingin masuk menanamkan modalnya dalam proyek IKN di Kaltim. Namun dia tidak menyebutkan secara rinci pemodal yang dimaksud. Hal itu juga menjadi alasan belum adanya pembangunan di IKN yang bermodalkan investasi asing.

Bahlil memperkirakan, pembangunan atau konstruksi yang dijalankan berlandaskan permodalan asing akan dimulai menjelang akhir tahun, sekitar Oktober atau November 2024. Sementara pembangunan infrastruktur dasar di IKN diprediksi rampung sekitar September-November 2024.

Untuk diketahui, pada Mei 2024, sedikitnya ada dua perusahaan yang berminat menyuntikkan modalnya untuk pembangunan IKN. Itu terdiri dari perusahaan properti asal Uni Emirat Arab (UEA), Emaar Properties dan perusahaan energi bersih, Abu Dhabi Future Energy JSC - Masdar.

Menanggapi hal itu Bahlil menyampaikan, rencana investasi Emaar Properties nilai akumulasinya cukup fantastis. Meski demikian dia tidak menyebutkannya, dan dia hanya mengatakan saat ini pihaknya tengah menghitung ulang lokasi dan nilai PMA tersebut. Dia juga menuturkan selain Emaar, sudah ada negara lain yang tertarik masuk ke IKN.

Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM mencatat, investasi pada semester I-2024 terealisasi Rp829,9 triliun. Jumlah itu mencapai 50,3% dari target yang dipatok presiden senilai Rp1.650 triliun, dan sebesar 67% dari target rencana strategis (Renstra) pemerintah yang senilai Rp1.239,3 triliun.

Dari nilai investasi sepanjang Januari-Juni 2024 itu, PMA lebih mendominasi daripada PMDN. Adapun PMA terealisasi senilai Rp421,7 triliun, sedangkan PMDN senilai Rp408,2 triliun.

Kementerian Investasi/BKPM pun mencatat, ada Top 5 lokasi tujuan PMA dan PMDN. Untuk PMA, posisi pertama investasi asing berada di Jawa Barat dengan total US$5,3 miliar, lalu disusul Sulawesi Tengah senilai US$3,9 miliar.

Kemudian, ada DKI Jakarta dengan PMA senilai US$3,4 miliar, Maluku Utara senilai US$2,8 miliar, dan Banten senilai US$2,4 miliar.

Selanjutnya, untuk PMDN, posisi pertama daerah tujuan favorit investor domestik, yakni DKI Jakarta senilai Rp69,3 triliun. Kemudian disusul Jawa Barat Rp49,2 triliun, Jawa Timur Rp44,1 triliun, Riau Rp40,3 triliun, dan Kalimantan Timur senilai Rp24,4 triliun.