IKN: Proyek Rumah Jabatan Menteri Baru Capai 16,8 Persen
- Luas lahan setiap rumah tapak jabaran menteri yaitu sekitar 1.000 meter persegi. Kemudian luas bangunan sekitar 580 meter persegi.
Nasional
JAKARTA - Pembangunan rumah untuk para menteri di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara hingga kini baru terealisasi 16,8%. Padahal pemerintah menargetkan salah satu proyek awal di IKN itu rampung tahun 2024.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) saat ini berupaya menggenjot pembanginan tersebut agar sesuai target. “Direktorat Jenderal Perumahan saat ini terus berupaya mempercepat proses pembangunan rumah tapak jabatan menteri di IKN” ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Supriyanto, Jumat 21 Juli 2023.
Sebagai informasi, pemerintah berencana membangun 36 unit rumah tapak untuk para menteri. Rumah tersebut dibangun di dua kawasan berbeda. Rinciannya sebanyak 12 unit dibangun di persil nomor 104 dan 24 unit lainnya dibangun di persil nomor 105.
- Revitalisasi Stadion Teladan Medan Telan Duit Setengah Triliun
- Lindungi UMKM dari Project S, Menkominfo Budi Arie Siap Bentuk Satgas Percepatan
- PBB Ungkap Ciri Negara yang Gagal Sistemik
Luas lahan setiap rumah tapak jabaran menteri yaitu sekitar 1.000 meter persegi. Kemudian luas bangunan sekitar 580 meter persegi. Sejumlah 36 unit rumah tersebut ditargetkan rampung tahun depan.
Pembangunan konstruksi rumah tapak jabatan menteri dilaksanakan perusahaan pelat merah PT Adhi Karya bersama Ciriajasa Engineering & Management Consultan KSO dengan pengawas konstruksi dilakukan oleh PT Yodya Karya.
Dikutip dari laman Kementerian PUPR, pembangunan rumah tapak jabatan menteri di IKN ini dibangun dengan tetap memperhatikan sejumlah aspek penting. Aspek penting tersebut meliputi baik dari sisi kawasan, desain hunian maupun pemanfaatan teknologi.
Elemen Nusantara
Implementasi aspek-aspek tersebut dituangkan dalam bentuk responsif terhadap kontur tanah, iklim, bencana, serta penggunaan system smart home. Selain itu, perumahan baru tersebut dibangun dengan menerapkan desain yang memanfaatkan elemen Nusantara pada desain bangunannya.
Hal ini untuk memberikan ciri dan identitas negeri di dalam bangunannya. Bangunan perumahan ini juga dibangun dekat dengan berbagai fasilitas sosial dan fasilitas umum sehingga dapat mempermudah aksesbilitas dari para menteri. Dari kawasan fasilitas tersebut berjarak kurang lebih hanya 10 menit saja.
Rumah tapak jabatan menteri memiliki dua lantai. Adapun fungsi masing-masing lantai yaitu pada lantai basement diperuntukkan kamar tidur supir, kamar mandi dan ruang jaga. Kemudian naik pada lantai pertama merupakan area kedinasan dari menteri. Sedangkan lantai dua merupakan area privat tempat dimana berkumpul dengan keluarga.