IKN Uji Coba Taksi Drone, Seberapa Canggih?
- Uji coba dilakukan untuk menilai kesiapan moda transportasi Urban Air Mobility (UAM) sebagai bagian dari transformasi transportasi cerdas dan ramah lingkungan di IKN.
Transportasi dan Logistik
JAKARTA - Mobil terbang dengan baling-baling jenis Optionally Piloted Personal/Passenger Air Vehicle (OPPAV) yang dikembangkan Korea Aerospace Research Institute (KARI) dan Hyundai Motors Company (HMC) berhasil menjalani uji terbang di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Rencananya, kendaraan yang mirip drone dan mobil ini akan dijadikan taksi terbang di IKN. Uji coba dilakukan untuk menilai kesiapan moda transportasi Urban Air Mobility (UAM) sebagai bagian dari transformasi transportasi cerdas dan ramah lingkungan di IKN.
Uji coba ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman (MoU) yang telah ditandatangani oleh Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dan Hyundai Motor Group pada rangkaian kegiatan G20 di Bali pada 14 November 2022.
Uji coba dilakukan di Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto (APT Pranoto) Samarinda pada Senin, 29 Juli 2024. Lokasi ini dipilih karena fasilitas dan infrastrukturnya yang mendukung pelaksanaan uji terbang dengan aman dan efisien.
- Bahlil Diisukan Geser Arifin Tasrif dari Menteri ESDM
- Raup Pendapatan Rp75,29 Triliun, Ini Keran Cuan Telkom (TLKM) di Semester I-2024
- Utang Era Jokowi Terus Membengkak, Hampir Tembus 40 Persen PDB
Dalam uji coba tersebut, OPPAV terbang dengan kecepatan 50 kilometer per jam dan mencapai ketinggian 50 meter. Selama 10 menit penerbangan, OPPAV mampu melakukan manuver holding pattern berbentuk angka delapan.
"Keberhasilan uji coba ini adalah bukti ketertarikan dan keseriusan perusahaan global dalam berpartisipasi mengembangkan Nusantara," jelas Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi, dikutip Selasa, 30 Juli 2024.
Meskipun spesifikasi lebih lanjut kendaraan ini belum dirinci, hasil uji coba menunjukkan potensi besar dari OPPAV untuk menjadi solusi mobilitas masa depan di IKN.
“Hyundai Motor Group dan Supernal akan terus berupaya melakukan penelitian dan pengembangan untuk mengkomersialkan AAM pada tahun 2028. Kami juga akan menjalin kemitraan strategis dengan pemerintah dan lembaga Indonesia untuk memimpin pasar AAM di masa mendatang," papar Business Development Officer Hyundai Motor Group AAM, Cheol-ung Kim, di IKN.
- Bahlil Diisukan Geser Arifin Tasrif dari Menteri ESDM
- Raup Pendapatan Rp75,29 Triliun, Ini Keran Cuan Telkom (TLKM) di Semester I-2024
- Utang Era Jokowi Terus Membengkak, Hampir Tembus 40 Persen PDB
Mengapa OPPAV Menarik Perhatian?
OPPAV menawarkan solusi revolusioner untuk mengatasi kemacetan lalu lintas yang semakin parah di kota-kota besar. Dengan kemampuan untuk terbang di atas jalan raya yang padat, OPPAV dapat mengurangi waktu perjalanan secara signifikan.
Kemampuan Vertical Take-Off and Landing (VTOL) dari OPPAV memungkinkan kendaraan ini untuk lepas landas dan mendarat di area yang sangat terbatas.
Hal ini berarti OPPAV dapat digunakan di tempat-tempat yang sebelumnya tidak dapat dijangkau oleh kendaraan konvensional, seperti atap gedung, lapangan parkir kecil, atau bahkan area perkotaan yang sangat padat.
Banyak model OPPAV dirancang menggunakan tenaga listrik, menjadikannya sebagai pilihan moda transportasi modern yang ramah lingkungan dibandingkan dengan kendaraan bermesin BBM.