<p>gowomanity.com.</p>
Gaya Hidup

Ikuti Langkah Ini Agar Merdeka Finansial

  • JAKARTA – Salah satu keinginan semua orang dalam hal finansial adalah kemerdekaan. Padahal semua orang memiliki potensi untuk mendapatkan kemerdekaan finansialnya masing-masing, hanya saja sering terganjal oleh pola hidup yang tidak tepat. Menurut Prita Ghozie, seorang finansial planner kenamaan mengatakan dalam keterangan resminya (09/02), “Kesalahan terbesar dalam mencapai hidup yang sejahtera adalah gagal mengkomunikasikan apa […]

Gaya Hidup

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Salah satu keinginan semua orang dalam hal finansial adalah kemerdekaan. Padahal semua orang memiliki potensi untuk mendapatkan kemerdekaan finansialnya masing-masing, hanya saja sering terganjal oleh pola hidup yang tidak tepat.

Menurut Prita Ghozie, seorang finansial planner kenamaan mengatakan dalam keterangan resminya (09/02), “Kesalahan terbesar dalam mencapai hidup yang sejahtera adalah gagal mengkomunikasikan apa yang dianggap penting oleh setiap anggota keluarga.”

Berawal dari tidak terbukanya kebutuhan dan keinginan dalam keluarga merupakan hal dasar yang akan menentukan langkah selanjutnya. Untuk dapat meraih kemerdekaan finansial, berikut sejumlah langkah yang bisa diterapkan sebagaimana tertulis dalam laman Zap Finance (09/02).

Langkah-Langkah

Hal pertama adalah membangun komunikasi dengan keluarga. Setiap anggota keluarga perlu menyampaikan apa yang ingin diraih dalam hidupnya serta berapa kira-kira dana yang akan dibutuhkan. Dengan keterbukaan ini, masing-maisng anggota dapat menghindari gaya hidup yang tidak seimbang sehingga berpotensi untuk berutang.

Kedua, kesehatan finansial perlu divealuasi secara berkala, hal ini untuk mengetahui posisi asset dan kewajiban rumah tangga pada waktu tertentu. Selain itu, melakukan check up finansial juga akan membedah alokasi anggaran yang selama ini sudah terbayarkan dan untuk memetakan anggaran untuk ke depannya.

Langkah yang ketiga ini berkaitan dengan yang sebelumnya. Jika evaluasi dilakukan secara rutin maka akan lebih mudah untuk menentukan target ke depan. Dalam langkah ini, sangat penting untuk memiliki rencana keuangan, dengan rencana keuangan yang matang, proses evaluasi dan penganggaran akan lebih jelas dan terukur.

“Coba tulis beberapa jumlah alokasi pos pengeluaran setiap bulannya. Pemisahan jenis pengeluaran menjadi: wajib, butuh, ingin,” kata Prita.

Di era digital ini, teknologi makin mempermudah untuk orang mendapatkan pinjaman online melalui aplikasi finansial teknologi (fintek). Terkadang, inovasi finansial macam ini dapat menjadi boomerang bagi anggaran rumah tangga, jika sudah terlanjur meminjam, fokus pada pelunasan utang yang sifatnya konsumtif.

“Ada dua pos investasi penting ya. Perencanaan dana pension sangatlah vital, idealnya 10% dari penghasilan saat ini. Selanjutnya perencanaan dana pendidikan, bagaimana tidak kenaikan biaya pendidikan rata-rata naik 10% tiap tahunnya lho.”

Selain investasi, mulailah membeli aset produktif yang dapat memberikan passive income. Contohnya suku bunga deposito tiap bulan, pendapatan dari penyewaan property, keuntungan dari wirausaha, kupon obligasi, dan sebagainya. Untuk yang telah berusia 35 tahun, sangat disarankan untuk membeli aset yang berpenghasilan pasif karena produktivitas akan semakin turun seiring dengan bertambahnya usia.

Terakhir, salah satu yang tidak boleh absen adalah memiliki proteksi keuangan. Wajib hukumnya untuk memiliki asuransi kesehatan dan asuransi jiwa. Untuk membayar asuransi kesehatan, alokasi dapat diambilkan dari pos pengeluaran wajib tiap bulannya.