<p>Ilustrasi: Beruang Kutub/ fotoL Live Science</p>

Ilmuwan Prediksi Bumi akan Mengalami Zaman Es Baru

  • TOKYO-Ilmuwan Jepang Masayuki Ikeda memperkirakan bahwa periode zaman es berikutnya di Bumi akan dimulai dalam 100 ribu tahun. Namun, menunjukkan bahwa ada faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kemungkinan tersebut. “Berdasarkan teori Milankovic, zaman es baru akan datang dalam 100 ribu tahun, tetapi itu tergantung pada faktor manusia dari emisi karbon dioksida,” kata Ikeda. Ikeda dan […]

Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

TOKYO-Ilmuwan Jepang Masayuki Ikeda memperkirakan bahwa periode zaman es berikutnya di Bumi akan dimulai dalam 100 ribu tahun. Namun, menunjukkan bahwa ada faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kemungkinan tersebut.

“Berdasarkan teori Milankovic, zaman es baru akan datang dalam 100 ribu tahun, tetapi itu tergantung pada faktor manusia dari emisi karbon dioksida,” kata Ikeda.

Ikeda dan rekan-rekannya meneliti dampak musim hujan pada dinosaurus dan iklim Bumi lebih dari 10 juta tahun yang lalu. Secara khusus, mereka menggunakan teori yang diajukan oleh insinyur Serbia Milutin Milankovic, mengenai fluktuasi jumlah sinar matahari dan radiasi yang menghantam Bumi dari waktu ke waktu, karena perubahan berkala dalam sudut kemiringan sumbu Bumi ke bidang orbitnya.

Dalam penelitiannya, Ikeda dan rekan-rekannya mengklaim bahwa hal tersebut adalah pengurangan konsentrasi karbon dioksida di atmosfer dan iklim musim dingin yang mendorong evolusi dinosaurus, menyediakan lebih banyak sumber makanan dan air sekitar 212 juta tahun yang lalu.

“Karena mekanisme Milankovic terus beroperasi dalam sejarah Bumi, kami akan mencoba menemukan hubungan antara mekanisme ini dan evolusi iklim dan ekosistem,” kata ilmuwan itu sebagaimana dikutip Sputnik Rabu 29 Juli 2020.

Ikeda menekankan bahwa Bumi saat ini berada di puncak siklus 10 juta tahun, dengan iklim musim dingin yang sejuk dan konsentrasi rendah karbon dioksida (CO2) di atmosfer.

Menurutnya, sekarang dan dalam 10 juta tahun ke depan, ini akan menjadi waktu yang nyaman bagi organisme yang terbiasa dengan iklim lembab dan dingin.

Setelah meneliti bagaimana iklim memengaruhi dinosaurus, Ikeda dan rekan-rekannya sekarang akan fokus pada memahami bagaimana siklus itu mempengaruhi mamalia dan tumbuhan.

Saat ini Bumi berada dalam periode Holosen, saat ini merupakan masa transisi antara zaman gletser dan periode rumah kaca – banyak ahli di seluruh dunia khawatir bahwa emisi karbon akan secara serius merusak planet ini dan mengubah iklimnya.

Karena tingkat gas rumah kaca juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti gunung berapi dan pergerakan tektonik, beberapa orang percaya bahwa umat manusia harus melakukan langkah-langkah untuk mengurangi emisi karbon, mulai dengan mengurangi separuhnya, dan kemudian mencapai nol emisi.