<p>Bulan</p>

Ilmuwan Temukan Cara Mengekstrak Oksigen dari Debu Bulan

  • EDINBURGH- Para peneliti berhasil menemukan metode mengekstraksi oksigen dari debu bulan tanpa menghasilkan limbah. Sebuah penemuan yang akan sangat penting dalam upaya penerbangan ruang angkasa, khususnya misi ke satelit alami bumi tersebut. Science Alert melaporkan fasilitas oksigen pertama akan mencoba proses ekstraksi pada skala yang lebih besar. Fasilitas baru ini berpotensi memberi manusia sumber daya […]

Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

EDINBURGH- Para peneliti berhasil menemukan metode mengekstraksi oksigen dari debu bulan tanpa menghasilkan limbah. Sebuah penemuan yang akan sangat penting dalam upaya penerbangan ruang angkasa, khususnya misi ke satelit alami bumi tersebut.

Science Alert melaporkan fasilitas oksigen pertama akan mencoba proses ekstraksi pada skala yang lebih besar.

Fasilitas baru ini berpotensi memberi manusia sumber daya penting yang dapat membantu misi ruang angkasa di masa depan bahkan menyediakan sarana untuk keberadaan jangka panjang di pangkalan dan koloni bulan.

“Memiliki fasilitas kami sendiri memungkinkan kami untuk fokus pada produksi oksigen, mengukurnya dengan spektrometer massa seperti yang diekstrak dari simulan regolith,” kata Beth Lomax, seorang ahli kimia dari University of Glasgow di Skotlandia.

“Mampu memperoleh oksigen dari sumber daya yang ditemukan di Bulan jelas akan sangat berguna bagi pemukim bulan di masa depan, baik untuk bernafas maupun dalam produksi lokal bahan bakar roket,” tambahnya.

Bulan tidak memiliki atmosfer dan manusia tidak dapat bernapas di atasnya, tetapi oksigen bercampur dalam debu (regolith) pada permukaan bulan sebagai oksida.

Fasilitas yang didirikan di bawah Pusat Penelitian dan Teknologi Antariksa Eropa European Space Research and Technology Centre (ESTEC) yang ada di bawah European Space Agency (ESA) di Belanda, akan menggunakan metode yang ditemukan oleh Lomax dan rekan-rekannya pada tahun 2019.

Debu, batu, dan kotoran lepas dari permukaan Bulan telah menunjukkan bahwa oksigen berlimpah dalam zat-zat tersebut dan sekitar 40 dan 45 persen regolit adalah oksigen.

Replika regolith bulan yang tepat, yang disebut stimulan regolith bulan, sebelumnya telah dikembangkan di Bumi. Namun, upaya untuk mengekstraksi oksigen di masa lalu sering membuahkan hasil yang buruk.

Tim Lomax mengubah permainan pada 2019 dengan  menerbitkan sebuah makalah penelitian tentang cara mengekstrak bahan kimia dari debu bulan dengan teknik yang disebut elektrolisis garam cair.

Regolith pertama kali ditempatkan dalam keranjang berlapis jala sebelum elektrolit, kalsium klorida, ditambahkan ke dalam campuran dan dipanaskan hingga 950 derajat Celcius, yang masih belum cukup untuk melelehkan zat tersebut.

Arus listrik kemudian diterapkan yang mengekstraksi oksigen dan memisahkan garam ke anoda, di mana ia dapat dihilangkan dengan mudah.

Proses ini dapat mengekstraksi hingga 96 persen oksigen dari regolith dan sisa-sisa dari percobaan adalah logam campuran.

Pada akhirnya, fasilitas ini akan dapat beroperasi di Bulan itu sendiri menggunakan regolith bulan nyata bukan versi sintetis.

“ESA dan NASA sedang menuju kembali ke Bulan dengan misi berawak, kali ini dengan tujuan untuk tetap tinggal,” kata Tommaso Ghidini, Kepala Divisi Struktur, Mekanisme, dan Material di ESA.

“Oleh karena itu kami menggeser pendekatan teknik kami ke penggunaan sistematis sumber daya bulan. Kami bekerja  menuju kehadiran manusia yang berkelanjutan di Bulan dan mungkin suatu hari Mars.”