makam dokter firaun.jpg
Sains

Ilmuwan Temukan Makam Dokter Pribadi Firaun

  • Dia disebut menyandang gelar tukang sihir dewi Serqet [juga dieja Serket dan Selket]. Dewi  yang dikaitkan dengan kalajengking dan dianggap memberikan perlindungan dari sengatannya.

Sains

Amirudin Zuhri

JAKARTA- Makam berusia 4.100 tahun milik seorang dokter yang merawat firaun telah ditemukan di situs Saqqara di Mesir.

Makam itu milik seorang dokter bernama Tetinebefou. Tim Swiss-Prancis yang membuat penemuan itu melaporkan dalam sebuah posting blog. Meskipun artefak di makam itu telah dijarah, para arkeolog berhasil mempelajari lukisan dinding dan prasasti hieroglif di situs itu. Lukisan yang menggambarkan posisi dokter itu dan menggambarkan berbagai objek yang mungkin telah digunakan dalam perawatan medisnya.

Dia disebut menyandang gelar tukang sihir dewi Serqet [juga dieja Serket dan Selket]. Dewi  yang dikaitkan dengan kalajengking dan dianggap memberikan perlindungan dari sengatannya. “Gelar ini berarti bahwa  ia adalah spesialis gigitan berbisa," kata Philippe Collombert , pemimpin tim Swiss-Prancis dan ahli Mesir Kuno di Universitas Jenewa kepada Live Science  Rabu 8 Januari 2025.

Prasasti tersebut juga menyebutkan bahwa dokter tersebut adalah "direktur tanaman obat." Sebuah gelar yang hanya terlihat pada satu penemuan lain dari Mesir kuno. Selain gelar-gelar tersebut, prasasti tersebut mencatat bahwa ia adalah "kepala dokter gigi," gelar lain yang jarang terlihat.

"Bukti mengenai dokter gigi Mesir kuno sangat langka," kata Roger Forshaw , dosen kehormatan di Pusat KNH untuk Egiptologi Biomedis di Universitas Manchester yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.

Gelar-gelar ini menunjukkan bahwa Tetinebefou berada di puncak profesinya. "Dia tentu saja adalah dokter utama di istana kerajaan, jadi dia sendiri yang akan merawat firaun," kata Collombert. 

Makam Tetinebefou dihiasi dengan lukisan dinding berwarna-warni yang menggambarkan berbagai wadah, seperti toples dan sesuatu yang tampak seperti vas. Lukisan-lukisan itu juga menampilkan gambar abstrak berwarna-warni dan bentuk-bentuk geometris.

“Dindingnya dihiasi sepenuhnya dengan lukisan-lukisan berwarna cerah dan segar! Kita jadi lupa bahwa usianya sudah 4.000 tahun!" tulis tim tersebut dalam posting blog.

Tidak jelas firaun mana saja yang dilayani Tetinebefou. “Mungkin termasuk Pepi II (yang memerintah sekitar tahun 2246 hingga 2152 SM) atau satu atau lebih firaun yang memerintah beberapa saat setelahnya,” kata Collombert.

Meskipun Mesir bersatu dan masih membangun piramida selama pemerintahan Pepi II, Mesir mulai terpecah setelah pemerintahannya dengan para nomark (gubernur)  memperoleh lebih banyak kekuasaan. Hal ini menandai dimulainya periode yang oleh para ahli Mesir Kuno disebut Periode Menengah Pertama yang berlangsung dari sekitar tahun 2150 hingga 2030 SM.

“Tidak ditemukan jasad manusia di makam tersebut. Selain lukisan dan prasasti di dinding makam itu telah dijarah hampir seluruhnya," kata Collombert.