Ilustrasi penerbitan surat utang korporasi atau obligasi di pasar saham. Ilustrator: Deva Satria/TrenAsia
Industri

Imbal Hasil Menarik, Bank Commonwealth Bidik Penjualan SR018 Naik 50 Persen

  • Bank Commonwealth menetapkan target penjualan SR018 50% lebih tinggi dibandingkan dengan Sukuk Ritel seri sebelumnya

Industri

Ananda Astri Dianka

JAKARTA - Pemerintah telah memulai penjualan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ritel kepada investor individu, yaitu Sukuk Ritel seri SR018. 

Bank Commonwealth, sebagai mitra distribusi pemerintah yang melayani pemesanan pembelian secara langsung melalui sistem elektronik (layanan online), menetapkan target penjualan SR018 50% lebih tinggi dibandingkan dengan Sukuk Ritel seri sebelumnya.

Berbeda dengan seri-seri sebelumnya, SR018 memiliki dua pilihan tenor, yaitu SR018T3 dengan tenor tiga tahun yang ditawarkan dengan tingkat kupon 6,25% tetap gross per tahun dan SR018T5 dengan tenor lima tahun yang ditawarkan dengan tingkat kupon 6,40% tetap gross per tahun.

Dikutip dari pengumuman Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, tujuan penerbitan  SR018 adalah membantu membiayai APBN termasuk membiayai pembangunan proyek infrastruktur di Indonesia dan memperluas basis investor dalam negeri.

Menurut Head of Investment Business Bank Commonwealth Daniel Arifin, keunggulan berinvestasi pada SR018 antara lain aman karena dijamin 100% oleh negara, terjangkau karena dapat dimulai dari Rp1 juta, telah dinyatakan sesuai dengan prinsip syariah oleh Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia, dan dapat dilakukan dengan mudah melalui aplikasi CommBank SmartWealth.

“Dengan tingkat kupon yang ditawarkan, kami melihat minat terhadap SR018 masih akan tetap tinggi," jelas Daniel.

Alasannya, SR018 menawarkan tingkat kupon yang lebih tinggi dari rata-rata yield obligasi pemerintah tenor tiga tahun dan lima tahun saat ini di kisaran 6,0%-6,2%. Beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi antara lain tingkat likuiditas perbankan yang masih tinggi saat ini, di mana berdasarkan data LPS, dana pihak ketiga (DPK) pada bulan Januari 2023 tumbuh 8,03% yoy.

"Artinya masih banyak tersedia likuiditas di perbankan yang berpotensi untuk diinvestasikan ke SR018 oleh investor untuk mendapatkan tingkat imbal hasil yang lebih menarik,” jelas Daniel.

SR018 juga merupakan jenis SBSN yang dapat diperdagangkan (tradeable) di pasar sekunder, sehingga selain tingkat kupon yang menarik, investor juga memiliki peluang untuk mendapatkan capital gain apabila terdapat kenaikan harga di pasar sekunder. Selain itu, dengan dua pilihan tenor, investor memiliki alternatif dalam memilih instrumen investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan jangka waktu investasi yang diinginkan.