Sapi Kurban
Nasional

Imbas Wabah PMK, Pedagang Hewan Kurban Harus Rogoh Kocek Lebih Dalam

  • Wabah PMK membuat pedagang hewan kurban harus mengeluarkan biaya ekstra untuk merawat dan memeriksakan ternaknya agar tak terjangkit

Nasional

Debrinata Rizky

JAKARTA — Penyakit mulut dan kuku (PMK) yang sedang mewabah pada hewan ternak membuat pedagang hewan kurban ikut merasakan dampaknya.

Hal ini membuat pedagang hewan kurban harus mengeluarkan biaya ekstra untuk merawat dan memeriksakan ternaknya agar tak terjangkit PMK.

"Sekarang semua hewan kurban harus memiliki surat kesehatan dan diperiksakan ke dinas kesehatan. Ini sih (pemeriksaannya) yang buat kami mengeluarkan biaya ekstra," kata pedagang hewan kurban Ar-Rahman Farm Bogor, Andika kepada TrenAsia beberapa waktu lalu.

Andika menambahkan, harus merogoh kocek senilai Rp100.000 untuk vaksinasi sapi dan kambing miliknya. Di sisi lain, penjualan hewan kurban cenderung lambat.

Pada dua minggu awal saja, terang Andika, penjualan masih di kisaran 15-25 hewan kurban. Padahal biasanya mencapai 20-50 ekor di awal penjualan.

"Tahun ini omzet menurun sekitar 10 persen di dua minggu awal penjualan, sepertinya karena wabah PMK. Daya beli jadi berkurang," ungkap dia.

Menurut Andika, konsumen seperti was-was dan melakukan cek berulang untuk memastikan ternak yang dibeli bersih, sehat, dan tidak sakit. Untuk itu, ia menginginkan tindakan nyata dari pemerintah untuk melakukan penyuluhan terkait wabah ini, sehingga masyarakat tidak khawatir dengan kesehatan ternak.