IMF: Pemulihan Ekonomi Bergantung Investasi Publik
JAKARTA – Dana Moneter Internasional (IMF) menyebut pemerintah perlu meningkatkan rasio investasi publik untuk mempercepat pemulihan ekonomi. Meski pandemi belum selesai, IMF mengingatkan pemulihan ekonomi akan membuhkan waktu dan tenaga ekstra. Untuk itu, sejak sekarang pemerintah perlu merancang kebijakan untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kegiatan ekonomi, dan memfasilitasi transformasi menuju ekonomi yang lebih tangguh, […]
Nasional & Dunia
JAKARTA – Dana Moneter Internasional (IMF) menyebut pemerintah perlu meningkatkan rasio investasi publik untuk mempercepat pemulihan ekonomi.
Meski pandemi belum selesai, IMF mengingatkan pemulihan ekonomi akan membuhkan waktu dan tenaga ekstra.
Untuk itu, sejak sekarang pemerintah perlu merancang kebijakan untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kegiatan ekonomi, dan memfasilitasi transformasi menuju ekonomi yang lebih tangguh, inklusif, dan lebih hijau.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
“Sebelum COVID-19, rasio investasi publik terhadap produk domestik bruto (PDB) sudah menurun dan pertumbuhan infrastruktur pada akhirnya tidak memenuhi target,” tulis laporan survei IMF, dikutip dari laman resmi, Selasa, 6 Oktober 2020.
Survei yang dilakukan oleh ekonom Vitor Gaspar, Paolo Mauro, Catherine Pattillo, and Raphael Espinoza menyatakan peningkatan investasi publik terhadap PDB sebesar 1% berkontribusi sebanyak 2,7% dalam pemulihan ekonomi.
Selain itu juga akan meningkatkan investasi swasta sebesar 10% dan penambahan lapangan pekerjaan sejumlah 1,2%.
Meski begitu, kelompok ekonom IMF menggarisbawahi bahwasannya investasi publik harus memiliki kualitas yang baik. Sehingga beban utang publik dan swasta tidak justru menggerus potensi kontribusinya.
Dalam hitungan ekonom IMF, tiap US$1 juta yang digunakan untuk infrastruktur tradisioanal berpotensi menghasilkan 2 ampai 8 pekerjaan baru.
Sementara, per US$1 juta anggaran untuk penelitian dan pengembangan energi dan pembangunan ramah lingkungan akan menghasilkan 5 sampai 14 pekerjaan.
“Ini saat yang tepat untuk mulai menata ulang proyek-proyek yang tertunda karena pandemi.”