Gedung Bank Rakyat Indonesia (BRI) di kawasan Sudirman, Jakarta. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Korporasi

Implementasi ESG BRI Sebagai First Mover on Sustainable Banking

  • Dalam Laporan Keberlanjutan yang dirilis pada 2021, pihak perseroan mengungkapkan bahwa BRI berkomitmen untuk menerapkan kebijakan pembiayaan kredit kepada sektor-sektor usaha ramah lingkungan, mengelola operasional perusahaan yang efisien dan tidak merusak lingkungan, menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan fungsi dan kegiatan usaha.

Korporasi

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA – Untuk mewujudkan skema bisnis yang bersandar pada prinsip lingkungan (environmental), sosial (social), dan tata kelola (governance), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menerbitkan surat keputusan direksi yang menjadi pedoman penerapan dan pelaksanaan strategi keberlanjutan oleh seluruh jajaran internal.

Surat yang dimaksud adalah Surat Keputusan Nokep: 17 – Dir/DMR/04/2017 tentang Strategi Implementasi Keberlanjutan BRI dan Surat Keputusan Nokep: S.05 – Dir/EMP/07/2018 tentang Kebijakan Keberlanjutan BRI.

Dalam Laporan Keberlanjutan yang dirilis pada 2021, pihak perseroan mengungkapkan bahwa BRI berkomitmen untuk menerapkan kebijakan pembiayaan kredit kepada sektor-sektor usaha ramah lingkungan, mengelola operasional perusahaan yang efisien dan tidak merusak lingkungan, menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan fungsi dan kegiatan usaha.

Kemudian, BRI juga menyatakan komitmennya untuk memberikan dukungan kepada pengembangan sektor-sektor ekonomi yang memiliki multiplier effect tinggi, mengembangkan kompetensi staf pada pemahaman kebijakan serta prosedur sosial dan lingkungan, menyediakan dukungan akses keuangan di daerah terpencil, serta berpartisipasi dalam pembinaan masyarakat untuk pelestarian lingkungan.

Pemetaan Pembangunan Berkelanjutan BRI

A. Lingkungan (Environmental)

• Net emisi sebesar 456.259 ton CO2e

Pencapaian ini berkontribusi terhadap penurunan emisi yang didukung oleh praktik kegiatan-kegiatan rendah emisi yang salah satunya dilakukan dengan menurunkan penggunaan energi listrik.

• Menara BRILiaN

Menara BRILiaN memperoleh greenship certificate kategori gold dari Green Building Council Indonesia. Penghematan listrik dan penurunan emisi yang dihasilkan menara ini mencapai 19,49%, dan menara ini memiliki ruang terbuka hijau seluas 3.132,72 m2. 

• Penggunaan mobil listrik di kantor cabang BRI Renon dan Gianyar

Penggunaan mobil listrik mendorong pengurangan polusi udara dan emisi dari bahan bakar minyak dengan adanya energi baru terbarukan (EBT).

Digital ecosystem platform

BRI telah membentuk digital ecosystem platform dalam berbagai layanan kepada nasabah maupun kegiatan operasional yang dapat dilakukan oleh pekerja. 

Pada era pandemi COVID-19, digitalisasi yang dilakukan BRI menjadi solusi atas kebutuhan nasabah saat mobilitas dibatasi. BRI juga terus mendorong kegiatan digitalisasi sebagai inisiatif penurunan emisi.

• Bantuan bibit tanaman keras dan pohon produktif

BRI memberikan bantuan berupa bibit tanaman keras dan pohon produktif yang diserahkan kepada Brigif 21 Komodo Kupang.

• Program Bersih-bersih Kali

Program Bersih-bersih Kali tahap 2 di 10 wilayah sungai berbeda dari tahun 2020 yang mana kegiatannya mencakup normalisasi sungai, pembangunan sarana fisik, dan edukasi lingkungan sehat.

• Penurunan pemakaian air

BRI mendukung penghematan penggunaan air di wilayah operasional yang dapat melindungi keberadaan dari sumber daya alam terbarukan ini. 

Penurunan ini juga didukung oleh pekerja outsourcing yang mulai diperhitungkan dalam perhitungan penggunaan air. Pada tahun 2020, pemakaian air perseroan menurun hingga 37%.

• Renovasi pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)

BRI memberikan bantuan berupa renovasi atau pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dan perangkat pendukungnya di dua titik lokasi pengolahan sampah anorganik dan organik di DKI Jakarta.

• Program Culture Activation Program Head Office Audit (HOA) 

BRI menerapkan program Culture Activation Program Head Office Audit (HOA) bernama Love Tree Angel. Program ini mengenakan denda terhadap setiap lembar kesalahan dalam pencetakan dokumen untuk mendukung pengurangan penggunaan kertas di perseroan.

• Penanaman 2.000 pohon di Jawa Timur

Komunitas perempuan Srikandi BRI melakukan penanaman 1.000 pohon trembesi dan 1.000 pohon pisang di Sidoarjo dan Gresik, Jawa Timur. Penanaman ini telah berkontribusi pada penyerapan emisi sebanyak 50.000 kg CO2e.

• Pembiayaan energi baru dan terbarukan (EBT)

BRI turut andil dalam pembiayaan EBT melalui debitur Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso Energy dan Kerinci Merangin.

B. Sosial (Social)

• 17,8% komposisi pekerja wanita di level top management BRI

BRI mengupayakan ekosistem kerja yang tidak membatasi perbedaan gender. Dengan adanya pekerja wanita yang memegang tampuk kepemimpinan, Srikandi BRI lainnya diharapkan dapat termotivasi untuk menunjukkan keahliannya di setiap sektor pekerjaan.

• 9,9% Agen BRILink berada di wilayah 3T

49.835 dari 503.151 Agen BRILink yang tersebar di seluruh Indonesia berada di wilayah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T).

• 57,6% dari total kredit disalurkan untuk UMKM

BRI menyalurkan kredit sebesar Rp543,4 triliun untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Angka tersebut merupakan 57,6% dari total kredit yang disalurkan selama 2021. 

• Bantuan untuk Nusa Tenggara Timur (NTT)

BRI menyalurkan bantuan kepada masyarakat terdampak bencana siklon tropis seroja di NTT berupa makanan siap santap, obat-obatan, sembako, dan kebutuhan logistik lainnya.

• Kegiatan berbagi sembako untuk panti asuhan dan panti werdha

BRI mengadakan kegiatan berbagi sembako ke 200 panti asuhan 50 panti werdha di seluruh Indonesia.

• Bantuan untuk rumah sakit untuk penanganan COVID-19

BRI memberikan bantuan berupa sarana prasarana pendukung kesehatan yang diberikan kepada 74 rumah sakit di 18 regional office BRI. Sarana prasarana itu mencakup tempat tidur rumah sakit, tabung oksigen, oxymeter, dan sebagainya.  

• Memberikan vaksin, rapid test, dan swab antigen secara berkala

Untuk mengurangi potensi penyebaran virus COVID-19 di antara pekerja, BRI melakukan pengadaan vaksin dan pemberian rapid test serta swab antigen secara berkala.

Selain itu, BRI juga menyelenggarakan program pemberian masker dan vitamin, melakukan penyemprotan disinfektan di ruang kerja secara berkala, serta melakukan monitoring terhadap kondisi kesehatan pekerja.

Peraihan penghargaan Best Issuer for Sustainable Finance dan Best Sustainibility Bond

Dengan mendorong dukungan pembiayaan terhadap debitur yang memperhatikan praktik bisnis yang tidak merusak lingkungan dan memperhatikan aspek sosial serta tata kelola yang baik, BRI berhasil meraih penghargaan berskala internasional Best Issuer for Sustainable Finance dan Best Sustainibility Bond.

BRI Peduli Desa BRILiaN 

BRI Peduli Desa BRILiaN adalah bantuan kepada desa dalam bentuk pemberdayaan masyarakat dan sarana fisik pendukung desa. Bantuan ini telah didistribusikan ke lima Desa BriLiaN terpilih.

Pada 2021, tercatat ada 1.191 Desa BriLiaN dengan penyebaran di Pulau Sumatra 279 desa, Kalimantan 69 desa, Jawa 613 desa, Bali dan Nusa Tenggara 98 desa, Sulawesi 112 desa, serta Maluku dan Papua 20 desa.

Program Woman Communi-Tree

Program Woman Communi-Tree adalah bantuan pembuatan infrastruktur fisik urban farming, rumah tanaman, green house, dan infrastruktur lainnya, serta pemberian bantuan tanaman produktif berupa sayur-sayuran, buah-buahan, obat keluarga, dan jenis tanaman produktif lainnya.

Bantuan ini disalurkan kepada 18 kelompok wanita yang tersebar di seluruh Indonesia. Tidak hanya memberikan bantuan dalam bentuk fisik, program ini juga memberikan pengetahuan dan keahlian baru kepada para partisipan yang terlibat.

• Bantuan dana pendidikan dan renovasi sekolah

Selain memberikan apresiasi berupa dana pendidikan untuk anak tenaga pendukung medis COVID-19, BRI Peduli pun telah melakukan renovasi empat sekolah tapal batas di Atambua NTT, Karimun Kepulauan Riau, Jayapura Papua, dan Nunukan Kalimantan Utara.

Pembelajaran keuangan berkelanjutan

63.101 pekerja BRI telah mengakses pembelajaran mengenai keuangan berkelanjutan (sustainibility finance) dengan tingkat kelulusan sebesar 98,9%.

C. Tata Kelola (Governance)

BRI mendirikan ESG Desk yang bertugas mengawasi pelaksanaan prinsip keberlanjutan dan diawasi langsung oleh Direktur Kepatuhan. 

ESG Desk mendorong BRI dalam memperkuat pelaksanaan keuangan berkelanjutan dan berkontribusi lebih besar terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan.

Setelah ESG Desk dibentuk, BRI mencatat penurunan jumlah pengaduan indikasi pelanggaran sebesar 50,84% dari 236 pengaduan pada 2020 menjadi 116 pengaduan pada 2021.

BRI memiliki Komite Manajemen Risiko & Kredit yang memperhatikan risiko lingkungan, termasuk isu perubahan iklim. 

BRI telah melakukan proses seleksi dan evaluasi yang melibatkan mitigasi risiko lingkungan dan sosial melalui (1) perizinan lengkap sesuai dengan regulasi yang berlaku, (2) dokumen pengelolaan lingkungan berbasis sektor industri, (3) pemantauan rutin melalui pelaporan berdasarkan standar pelaporan nasional dan global, serta (4) hasil analisis dampak sosial.

BRI juga mengembangkan produk dan layanan keuangan untuk kategori kegiatan usaha berwawasan lingkungan. Prosedur persetujuan kredit dilakukan dengan memperhatikan risiko ESG melalui mekanisme:

a. mengidentifikasi dan mempertimbangkan kelayakan bisnis calon debitur termasuk isu terkait ESG, 

b. mengelola kredit dengan memperhatikan faktor ESG,

c. meninjau kepatuhan dari calon debitur,

d. persetujuan sesuai dengan wewenang yang berlaku,

e. melakukan monitoring dan pelaksanaan kelengkapan dokumentasi terkait ESG sesuai syarat yang diberikan oleh analis, dan

f. monitoring portofolio kredit.

Penerbitan Obligasi dan Keuangan Berkelanjutan

BRI menerbitkan obligasi keberlanjutan pada Maret 2019 yang tercatat sebagai obligasi berwawasan lingkungan pertama di Indonesia.

Penerbitan obligasi berkelanjutan telah memenuhi ASEAN Sustainibility Bond Standards (ASEAN SUS) dengan nilai penerbitan sebesar US$500 juta (Rp7,5 triliun dalam asumsi kurs Rp15.000 perdolar Amerika Serikat/AS) dengan tenor lima tahun. 

Sampai Desember 2021, dana perolehan penerbitan obligasi berkelanjutan telah digunakan sepenuhnya dengan komposisi 31% untuk proyek hijau dan 69% untuk proyek sosial.

Sementara itu, dalam hal penyaluran kredit, pertahun 2021, BRI menyalurkan 65,1% dari total kredit kepada Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB). 

Jumlah ini meningkat sebesar 12% dibandingkan dengan tahun 2020. Secara keseluruhan, BRI telah menyalurkan kredit KKUB kepada 10 jenis kegiatan usaha berkelanjutan, yaitu: 

a. kegiatan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), 

b, energi terbarukan, 

c. pencegahan dan pengendalian polusi, 

d. pengelolaan sumber daya alam hayati dan penggunaan lahan yang berkelanjutan, 

e. konservasi keanekaragaman hayati darat dan air, 

f. transportasi ramah lingkungan, 

g. pengelolaan air dan air limbah yang berkelanjutan, 

h. eco-efficient product

i. bangunan berwawasan lingkungan, dan 

j. kegiatan usaha berwawasan lingkungan lainnya.