Gaya Hidup

Implementasi ESG, Electronic City BSD Gandeng Rekosistem Sediakan Stasiun Pengolahan Limbah Anorganik dan Elektronik

  • Menariknya, setiap pengguna yang menyetor e-waste di waste station Electornic city BSD akan mendapatkan voucher belanja di Electronic City.
Gaya Hidup
Yosi Winosa

Yosi Winosa

Author

JAKARTA -Electronic City SCBD menggandeng Rekosistem untuk menyediakan stasiun pengolahan limbah anorganik dan elektronik (e-waste) bernama Waste Station.

Stasiun ini akan menjadi wadah pengolahan limbah anorganik dan e-waste baik dari pembeli Electronic City ataupun warga sekitar, untuk diolah dan didaur ulang. 

Menariknya, setiap pengguna yang menyetor e-waste di waste station Electornic city BSD akan mendapatkan voucher belanja di Electronic City.

Ernest, Co-founder dan CEO Rekosistem, perusahaan penyedia solusi waste station untuk masyarakat, ritel dan korporasi mengatakan sejak dibuka pada Agustus 2022 lalu, Waste Station Electronic City SCBD sudah menggaet 66 pengguna ritel yang telah berhasil menyetor 500 kilogram sampah anorganik termasuk e-waste.

“Semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya memilah sampah dan memastikan sampah tidak terbuang di landfill.  Untuk itu kami bersama Electronic City BSD turut mendorong masyarakat untuk memulai kebiasaan daur ulang sampah dengan memberikan reward point,” kata Ernest dalam laman resmi dikutip Selasa, 20 September 2022.

Ditambahkan, limbah anorganik dan e-waste yang dikumpulkan oleh Waste Station Electronic SCBD yang telah terintegrasi dengan aplikasi Rekosistem untuk perhitungan reward point bagi tiap kemasan yang dikumpulkan. 

Limbah anorganik dan e-waste yang sudah terdata dan dalam kondisi terpilah kemudian dikirim menuju Rekosistem Waste Hub yang tersebar di wilayah sekitar Jabodetabek. 

Setelahnya, Rekosistem akan mengelompokkan barang yang akan didaur ulang sesuai jenisnya untuk kemudian didistribusikan kepada rekan-rekan Rekosistem untuk proses daur ulang. 

“Kami harap Waste Station Electronic City SCBD ini dapat membantu mengurangi sampah anorganik dan e-waste yang memasuki tempat pembuangan akhir (TPA). Kedepannya, kami akan terus meningkatkan jumlah Waste Station di Jakarta dan sekitarnya untuk memudahkan masyarakat untuk mendaur ulang,” tambah Ernest.