Gedung Bank Rakyat Indonesia (BRI) di kawasan Sudirman, Jakarta. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Industri

Implementasi ESG, Pembiayaan Berkelanjutan BRI Capai Rp657 Triliun di Semester I-2022

  • Saat ini perseroan juga menggunakan 30 mobil listrik yang tersebar di berbagai Regional Office (RO) dengan status kendaraan profesional. Selain itu, perusahaan juga menggunakan 50 motor listrik GESITS yang mulai digunakan oleh para Tenaga Pemasar BRI.

Industri

Yosi Winosa

JAKARTA -PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) merealisasikan pembiayaan bagi sektor berkelanjutan sebesar Rp657,1 triliun di kuartal II-2022. Pembiayaan dengan prinsip ESG tersebut setara 65,5% dari total portofolio kredit perseroan. 

Selain itu, sebesar Rp74,7 triliun di antaranya disalurkan kepada sektor kegiatan usaha berwawasan lingkungan (KUBL).

Direktur Kepatuhan BRI Ahmad Solichin Lutfiyanto mengatakan perseroan terus menjalankan prinsip Environmental, Social, Governance (ESG) untuk keberlanjutan kehidupan manusia serta mendorong tingkat kemakmuran atau prosperity. Langkah ini sebagai upaya BRI mengurangi emisi karbon serta mencapai target net zero emission pada 2060.

“Sebagai salah satu first mover di sustainable finance, BRI telah mengimplementasikan secara bertahap strategi keberlanjutan yang diharapkan dapat berdampak positif dalam mendorong percepatan implementasi keuangan berkelanjutan di Indonesia dan BRI akan fokus mewujudkan solusi keuangan yang terintegrasi kepada masyarakat," kata dia dalam laman resmi, dikutip Selasa, 20 September 2022.

Ditambahkan Solichin, BRI turut meningkatkan pembiayaan pada sektor berkelanjutan. Pada Juni 2022, BRI pun telah menerbitkan Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Bank BRI atau Green Bond dengan menargetkan penghimpunan dana sebesar Rp 15 triliun, dimana jumlah emisi tahap I di tahun 2022 sebanyak-banyaknya Rp 5 triliun. 

Penerbitan Green Bond BRI Tahap I Tahun 2022 tersebut berhasil mencatat kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga sebanyak 4,4 kali.

Hasil penghimpunan dana Green Bond tersebut dialokasikan paling sedikit 70% untuk kegiatan usaha atau kegiatan lain yang termasuk dalam kriteria KUBL baik yang baru, sedang berjalan, atau telah selesai sesuai dengan kerangka kerja obligasi.

Kendaraan Listrik

Saat ini perseroan juga menggunakan 30 mobil listrik yang tersebar di berbagai Regional Office (RO) dengan status kendaraan profesional. Selain itu, perusahaan juga menggunakan 50 motor listrik GESITS yang mulai digunakan oleh para Tenaga Pemasar BRI.

Solichin menilai penggantian kendaraan konvensional menjadi kendaraan listrik di seluruh unit kerja BRI akan dilaksanakan secara bertahap, dengan memperhatikan kesiapan infrastruktur dan jenis kendaraan listrik yang beredar di Indonesia.

Riset yang dilakukan BRI menunjukan bahwa selain ramah lingkungan, penggunaan mobil listrik juga lebih ekonomis dibandingkan kendaraan konvensional. Biaya yang dikeluarkan mobil listrik lebih rendah lima kali lipat dibandingkan kendaraan konvensional.

Menurut Solichin, transisi kendaraan listrik ini juga sejalan dengan Surat Edaran (SE) Menteri BUMN S- 565/MBU/09/2022 per tanggal 12 September 2022 tentang dukungan percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai untuk transportasi jalan.

“BRI sebagai lembaga keuangan konsisten berperan aktif dalam upaya pengurangan emisi di Indonesia. Penggunaan kendaraan listrik ini akan kami tingkatkan secara bertahap,” kata Solichin.