Nampak aktifitas penjualan beras sebuah agen di kawasan Graha Raya Bintaro Tangerang Selatan, Selasa 15 Maret 2022. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Nasional

Impor Beras RI Tembus US$564 Juta pada Januari-Februari 2024

  • Badan Pusat Statistik (BPS), mencatat Indonesia telah mengimpor sebanyak 880,82 ribu ton beras dengan total nilai mencapai USD564,61 juta selama periode Januari-Februari 2024.

Nasional

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS), mencatat Indonesia telah mengimpor sebanyak 880,82 ribu ton beras dengan total nilai mencapai US$564,61 juta selama periode Januari-Februari 2024.

Impor merupakan kegiatan pembelian dan memasukkan barang, jasa, atau komoditas dari luar negeri ke dalam negeri secara legal melalui proses perdagangan. Secara konsep kepabeanan, impor merujuk pada kegiatan memasukkan barang ke dalam Daerah Pabean.

Suatu negara umumnya melakukan impor karena adanya kebutuhan akan produk tertentu yang tidak dapat diproduksi/dipenuhi sendiri, atau untuk meningkatkan cadangan. Selain itu, impor juga bertujuan untuk memperkuat keseimbangan neraca pembayaran dan mengurangi risiko keluarnya devisa ke luar negeri.

Bicara soal impor, jika dibandingkan dengan periode awal tahun 2023, terdapat peningkatan signifikan dalam volume impor beras tahun ini.

Pada Januari 2023, impor beras hanya mencapai 243,66 ribu ton, meningkat menjadi 442,11 ribu ton pada Januari 2024. Sementara itu, pada Februari 2023, volume impor beras hanya sebesar 212,72 ribu ton, namun naik menjadi 438,71 ribu ton pada Februari 2024.

“Ini mengalami kenaikan baik volume dan nilai jika dibanding periode yang sama tahun 2023,” kata Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti, saat konferensi pers di Kantor BPS, pada Jumat, 15 Maret 2024.

“Impor beras ini paling banyak berasal dari Thailand, Pakistan, Myanmar,” sambung dia.

Dari total impor beras sebanyak 880,82 ribu ton, impor beras dari Thailand sebesar 59,11%, diikuti oleh Pakistan 17,82%, dan Myanmar dengan 14,34%.

BPS mencatat peningkatan impor juga terjadi pada beberapa komoditas lainnya. “Demikian pula gula, bawang putih pada Februari 2024 meningkat dibanding bulan sebelumnya maupun bulan yang sama tahun lalu,” ungkap Amalia.

Impor gula selama Januari-Februari 2024 mencapai 828,42 ribu ton, dengan nilai US$508,86 juta. Thailand menjadi importir terbesar dengan 53,96%, disusul oleh Brasil dengan 27,56%, dan India dengan 0,96%.

Sementara itu, impor bawang putih dalam periode yang sama mencapai 8,52 ribu ton, dengan nilai US$11,64 juta. China menjadi negara importir terbesar dengan 98,86%, diikuti oleh India dengan 0,53%, dan Amerika Serikat dengan 0,52%.