Impor Gandum Macet Gegara Perang Rusia-Ukraina, Jokowi: Harga Roti dan Mie Awas Naik
- Penyebabnya tak lain tak bukan adalah perang antara Rusia-Ukraina yang berakibat pada tingginya harga pangan global
Nasional
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat untuk mewaspadai kenaikan harga komoditas terutama gandum.
Penyebabnya tak lain tak bukan adalah perang antara Rusia-Ukraina yang berakibat pada tingginya harga pangan global. Sebab, sebanyak 40% pasokan gandum dunia berasal dari Ukraina, Rusia, dan Belarusia.
"Hati-hati yang namanya komoditas pangan dunia ini naik semuanya utamanya gandum," kata Jokowi dalam siaran Sekretariat Presiden, dilansir Jumat, 8 Juli 2022.
- Adhi Karya Menang Tender Proyek Bendungan Jenelata di Sulawesi Selatan Senilai Rp4,15 Triliun
- Hindari! Ini Ciri - Ciri Perusahaan dengan Lingkungan Kerja Toksik
- Temukan Harta Karun Lagi, Cadangan Batu Bara MNC Energy (IATA) Naik Jadi 253,42 Juta MT
Jokowi menjelaskan lebih lanjut, impor gandum Indonesia selama ini mencapai 11 juta ton per tahun. Akibat dari kenaikan harga, produk turunan gandum seperti mie, tepung, dan roti diperkirakan akan ikut naik.
Saat Jokowi bertolak ke Ukraina, ia mendapati data bahwa sebanyak 22 juta ton stok gandum di negara tersebut tidak dapat dijual.
"Di Ukraina saja ada stok gandum 22 juta ton tidak bisa dijual. Kemudian ada panen baru sebanyak 55 juta ton, total 77 juta ton," lanjutnya.
Sementara itu, stok gandum Rusia mencapai 130 juta ton. Stok gandum keduanya tertahan akibat konflik kedua negara.