Impor Indonesia Bulan Agustus 2023 Turun
- Kemendag melaporkan penurunan impor secara (m-to-m) pada Agustus 2023 terjadi pada barang modal dan bahan baku/penolong.
Makroekonomi
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) catatkan penurunan nilai impor Indonesia secara bulanan (m-to-m) pada Agustus 2023. Pasalnya, bulan Agustus 2023 mencatatkan nilai impor US$18,88 miliar atau sekitar Rp289,80 triliun (kurs Rp15.350) atau turun 3,53% dari Juli 2023 yang mencatatkan nilai impor US$19,57 miliar (Rp300,39 triliun).
Kementerian Perdagangan (Kemendag) melaporkan pada keterangan resminya yang menyatakan penurunan impor secara (m-to-m) pada Agustus 2023 terjadi pada barang modal dan bahan baku/penolong yang masing-masing turun sebesar 4,55% dan 4,13%.
Sementara impor barang konsumsi justru mengalami kenaikan sebesar 2,19%. Adapun beberapa barang konsumsi yang mengalami peningkatan impor di bulan Agustus 2023, yaitu media optik bukan untuk direkam, alutsista, disk untuk sistem pembacaan laser, gula rafinasi, serta minyak medium lainnya dan olahannya.
“Meskipun impor bahan baku/penolong dan barang modal turun di bulan Agustus ini, namun kondisi ini diperkirakan hanya bersifat sementara," kata Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan.
Hal ini, lanjut Zulkifli dapat terlihat dari Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia di bulan Agustus ini yang masih berada di level ekspansif pada angka 53,9. Di sisi lain, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Agustus 2023 sebesar 125,2 yang lebih tinggi dibandingkan dengan bulan lalu menunjukkan perekonomian Indonesia masih prospektif kedepannya,” sebut
- Gandeng Solois K Pop IU, New Balance Ajak Masyarakat Berani Berkembang
- 134 Cabang BSI Tetap Buka di Hari Sabtu Bulan September, Mana Saja?
- Tingkatkan Popularitas, Kandidat Presiden Partai Republik Ramai-ramai Serang China
Penurunan impor nonmigas (m-to-m) terdalam di bulan Agustus 2023 terjadi pada pupuk (HS 31) yang turun 29,48%; diikuti oleh bijih logam, terak dan abu (HS 26) turun 19,38%; biji dan buah mengandung minyak (HS 12) turun 16,62%; filamen Buatan (HS 54) turun 12,89%; serta perabotan, lampu, dan alat penerangan (HS 94) turun 12,42%.
Sementara sejumlah produk impor nonmigas yang mengalami peningkatan impor (m-to-m) terbesar pada Agustus 2023, antara lain ampas dan sisa industri makanan (HS 23) naik 42,59%; karet dan barang dari karet (HS 40) naik 17,25%; kapas (HS 52) naik 17,25%; serealia (HS 10) naik 15,25%; serta logam mulia dan perhiasan/permata (HS 71) naik 15,25%.
Selama periode Januari-Agustus 2023, Indonesia mencatatkan total impor mencapai US$147,18 miliar (Rp2.259 triliun). Nilai tersebut turun sebesar 7,83% dibanding periode Januari-Agustus 2022. Penurunan impor periode Januari-Agustus 2023 secara (y-o-y) dipicu oleh melemahnya permintaan impor nonmigas sebesar 5,54 persen dan impor migas sebesar 18,78 persen.