Industri

Impor Indonesia Februari Turun 18,69%, dari China Paling Drop

  • JAKARTA – Nilai impor Indonesia Februari 2020 mencapai US$11,60 miliar atau turun 18,69% dibanding Januari 2020, demikian juga apabila dibandingkan Februari 2019 turun 5,11%. Menurut Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Badan Pusat Statistik (BPS), Yunita Rusanti baik secara Year on Year (yoy) atau Month on Month (mom) neraca impor mengalami penurunan. “Nilai impor dari […]

Industri
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Nilai impor Indonesia Februari 2020 mencapai US$11,60 miliar atau turun 18,69% dibanding Januari 2020, demikian juga apabila dibandingkan Februari 2019 turun 5,11%.

Menurut Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Badan Pusat Statistik (BPS), Yunita Rusanti baik secara Year on Year (yoy) atau Month on Month (mom) neraca impor mengalami penurunan.

“Nilai impor dari China tercatat yang mengalami penurunan paling tinggi, yaitu senilai US$ 1,95 miliar,” katanya dalam teleconference di BPS, Senin (16/03).

Sedangkan Hong Kong juga mengalami penurunan hingga US$ 116,5 juta. Sementara dari Korea Selatan juga turun US$ 113,7 juta dan Singapura US$ 102,7 juta.

Lebih lanjut Yunita merinci nilai impor nonmigas Februari 2020 mencapai US$9,85 miliar atau turun 19,77% dibanding Januari 2020 dan jika dibandingkan Februari 2019 juga turun 7,40 persen.

Sedangkan impor migas Februari 2020 mencapai US$1,75 miliar atau turun 12,05% dibanding Januari 2020, namun jika dibandingkan Februari 2019 naik 10,33%.

Adapun komoditas yang mengalami penurunan impor nonmigas terbesar Februari 2020 dibanding Januari 2020 adalah golongan mesin dan perlengkapan elektrik sebesar 28,14% atau senilai US$485,9 juta.

Sedangkan peningkatan terbesar adalah golongan gula dan kembang gula sebesar 557,40% atau senilai US$214,6 juta.

“Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–Februari 2020 ditempat oleh China, Jepang, dan Singapura,” ujarnya.