Impresif! Laba Bersih BFIN Tumbuh 32 Persen QoQ pada Kuartal III-2024
- Hingga September 2024, BFI Finance mencatat laba bersih sebesar Rp1,1 triliun, menurun 5,2% secara tahunan (yoy), namun naik 32% secara kuartalan (quarter-on-quarter/qoq). Pendapatan perusahaan mencapai Rp4,7 triliun, meskipun turun tipis 1,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
IKNB
JAKARTA – PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance/BFIN) berhasil mencatatkan kinerja positif sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2024 (9M24) meski menghadapi tantangan ekonomi global dan domestik.
Dalam paparan publik yang digelar secara virtual, Direktur Keuangan BFI Finance, Sudjono, bersama Direktur Transformasi BFI Finance, Goklas, memaparkan pencapaian perusahaan, strategi digitalisasi, serta kontribusi sosial dan keberlanjutan.
Hingga September 2024, BFI Finance mencatat laba bersih sebesar Rp1,1 triliun, menurun 5,2% secara tahunan (yoy), namun naik 32% secara kuartalan (quarter-on-quarter/qoq). Pendapatan perusahaan mencapai Rp4,7 triliun, meskipun turun tipis 1,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Rasio Non-Performing Financing (NPF) bruto mengalami perbaikan signifikan, turun menjadi 1,42% dari 2,02% di tahun sebelumnya. Dengan cakupan pencadangan hingga 2,6 kali NPF, perusahaan menunjukkan kemampuan menjaga kualitas aset dan efisiensi operasional.
“Kami menerapkan pendekatan manajemen risiko yang prudent untuk menjaga kualitas aset dan meningkatkan profitabilitas,” ujar Sudjono.
Ekuitas BFI Finance juga tumbuh 8,9% yoy menjadi Rp10,2 triliun, sementara biaya operasional berhasil ditekan 8,8% secara qoq, mencerminkan efisiensi yang optimal.
Baca Juga: Laba Bersih BFI Finance (BFIN) Melonjak 32 Persen Dibanding Kuartal II
Diversifikasi Portofolio Pembiayaan
Sebagai perusahaan pembiayaan yang telah beroperasi selama 42 tahun, BFI Finance memiliki portofolio bisnis yang beragam. Hingga kuartal III 2024, pembiayaan baru tercatat sebesar Rp14,2 triliun, dengan kontribusi terbesar dari pembiayaan kendaraan roda empat yang mencapai 67,6%.
Selain kendaraan roda empat, portofolio pembiayaan mencakup alat berat (14,2%), properti, serta produk berbasis syariah. Diversifikasi ini memungkinkan perusahaan untuk menjangkau kebutuhan masyarakat dari berbagai segmen.
Transformasi Digital dan Inovasi Produk
BFI Finance terus beradaptasi dengan perkembangan zaman melalui transformasi digital. Perusahaan tidak berencana membuka cabang fisik baru, melainkan fokus pada perluasan layanan berbasis teknologi.
“Kami memperluas ekosistem digital untuk memberikan solusi yang lebih customer-centric,” kata Goklas.
Strategi digitalisasi mencakup modernisasi infrastruktur teknologi, pengembangan produk pembiayaan berbasis digital, dan optimalisasi teknologi analitik canggih. Langkah ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga mempercepat respons terhadap dinamika pasar.
Pendanaan dan Likuiditas yang Kuat
Dari sisi pendanaan, BFI Finance telah mengamankan dana sebesar Rp9 triliun sepanjang 2024. Dana ini berasal dari perbankan nasional, penerbitan obligasi berkelanjutan senilai Rp600 miliar, serta fasilitas joint financing.
Seluruh pendanaan dalam mata uang asing dilindungi melalui mekanisme lindung nilai (hedging), sehingga perusahaan terhindar dari risiko fluktuasi nilai tukar dan suku bunga. Rasio gearing tetap terjaga pada level aman sebesar 1,25 kali.
- 10 Rekomendasi Platform Nonton Film Indonesia yang Aman dan Legal
- Saham LQ45 Dibuka Menguat, ICBP dan UNVR Melesat
- Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Komitmen terhadap Keberlanjutan
BFI Finance menunjukkan kepeduliannya terhadap pembangunan sosial melalui berbagai program keberlanjutan. Pada 2024, perusahaan fokus pada akses pendidikan, pemberdayaan pelaku UMKM, pengelolaan sampah plastik, serta penyediaan air bersih di daerah terpencil.
“Selain mendukung pembiayaan modal usaha, kami juga memberikan kontribusi nyata melalui program sosial yang berdampak langsung pada masyarakat,” tutur Sudjono.
Proyeksi dan Tantangan Tahun 2025
Menatap 2025, BFI Finance optimis dapat meningkatkan total aset dan penyaluran pembiayaan sebesar 5% yoy. Perusahaan juga berkomitmen mempertahankan rasio pembagian dividen sebesar 50% dari laba bersih.
Namun, tantangan global seperti perang dagang dan volatilitas ekonomi tetap menjadi perhatian. Untuk menghadapi situasi ini, BFI Finance akan memperkuat ekosistem digital dan terus mengembangkan model bisnis berbasis teknologi.
“Kami memanfaatkan teknologi analitik untuk meningkatkan efisiensi dan memastikan adaptasi yang cepat terhadap dinamika pasar,” ungkap Goklas.