<p>Produksi Aluminium di PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) (Sumber foto: Kementerian BUMN)</p>
Energi

Inalum Bidik Produksi 300 Ribu Ton pada 2024

  • PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) mentargetkan adaya kenaikan produksi untuk aluminium dari smelter di Kuala Tanjung, Sumatera Utara, pada 2024 dapat mencapai sekitar 300 ribu ton per tahun, naik dari kapasitas saat ini 250.000 ton.
Energi
Debrinata Rizky

Debrinata Rizky

Author

JAKARTA - PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) mentargetkan adaya kenaikan produksi untuk aluminium dari smelter di Kuala Tanjung, Sumatera Utara, pada 2024 dapat mencapai sekitar 300 ribu ton per tahun, naik dari kapasitas saat ini 250 ribu ton.

Direktur Utama Inalum Danny Praditya mengatakan, hal ini dilakukan melalui melalui upgrading pot dan pot optimization yang diharapkan selesai akhir tahun ini.

"Akan diselesaikan dan menambah kapasitas produksi aluminium dari 250 ribu menjadi tambahan 25 ribu. Optimasi diharapkan juga menambah kapasitas menjadi 25 ribu, sehingga total untuk eksisting smelter yang ada di Kuala Tanjung menghasilkan output 300 ribu ton per tahun,” kata Danny saat RDP dengan Komisi VII DPR RI pada Kamis, 24 Agustus 2023.

Langkah strategik lainnya yang dilakukan Inalum kedepannya menyelesaikan proyek strategis dengan melakukan ekspansi smelter aluminium brownfield dengan kapasitas 600 ribu ton per tahun. Adapun proyek ini diharapkan dapat mulai menambah kapasitas produksi perusahaan pada 2028.

Danny memaparkan,  untuk kebutuhan total di Indonesia, baik primer maupun sekunder, demand dari domestik 1,2 juta ton per tahun, sementara Inalum sebagai produsen aluminium di Indonesia kapasitasnya baru 250 ribu ton dan baru mau di upgrade jadi 300 ribu ton.

perusahaan juga mempunyai proyek Aluminium Sekunder Fase I & II sebagai tindak lanjut dari secondary aluminium yang sudah dibangun sebelumnya. Termasuk kriteria strategis yakni penyediaan atau kerja sama listrik untuk brownfield dan greenfield.

Kedepannya Danny juga akan melakukan kemitraan strategis dengan sejumlah perusahaan aluminium kelas global untuk meningkatkan nilai portofolio jelang penawaran saham perdana nantinya kepada publik.