Incar Dana Rp10 Triliun, Subholding PTPN III PalmCo Gelar IPO Tahun 2023
- Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III (Persero), Mohammad Abdul Ghani, menjelaskan bahwa holding PT Perkebunan Nusantara berencana melakukan penawaran umum saham perdana (IPO) subholding kelapa sawit PalmCo
Nasional
JAKARTA –Holding BUMN Perkebunan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) berencana melakukan penawaran umum saham perdana (IPO) subholding kelapa sawit PalmCo pada tahun 2023 mendatang.
Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara Mohammad Abdul Ghani mengatakan PTPN akan terlebih dahulu melakukan konsolidasi seluruh kebun kelapa sawit di bawah PalmCo beserta persiapan lainnya, yang ditargetkan selesai pada Oktober tahun ini.
“Proses sedang berlangsung dan ditargetkan rampung pada akhir Oktober,” ujar Ghani dalam acara Ngopi BUMN di Jakarta, 22 Agustus 2022.
- Kapal Berusia 400 Tahun Ditemukan Nyaris utuh di Dasar Laut
- Indonesia Terancam Hiperinflasi pada September 2022, Nilai Kurs Rupiah Ditutup Melemah Lagi
- Buruan Ikut! BUMN Indah Karya Buka Lowongan Kerja untuk 19 Posisi
PTPN berharap bisa mendapatkan pendanaan antara Rp5-10 triliun rupiah dari rencana IPO tersebut.
Adapun proses IPO PalmCo diharapkan dapat dilakukan pada kuartal II atau III tahun 2023 mendatang.
Subholding ini merupakan proyek strategis nasional, maka dari itu pemerintah selalu memantau hal tersebut.
- Rektor Unila Jadi Tersangka Kasus Suap, Pasang Harga Rp350 Juta per Mahasiswa Baru
- Mengapa Bepergian dengan Pesawat Justru Lebih Melelahkan daripada Moda Transportasi Lainnya? Ini Penjelasan Ilmiahnya
- Luhut Beberkan Skenario Pemerintah untuk Kurangi Subsidi BBM
Ghani menambahkan, IPO yang sedianya dilakukan tahun ini terpaksa diundur menjadi tahun depan, karena proses internal subholdingnisasi yang ternyata tidak mudah.
Dalam upaya penanggulangan permasalahan kelapa sawit nasional pada tahun 2021, PTPN hanya memegang peran atas 2,67 juta ton atau 6% dari total produksi CPO nasional.
Sedangkan untuk produksi minyak goreng nasional, perusahaan berkontribusi sekitar 460.000 ton atau 2%.