Indah Kiat Pulp & Paper (INKP) Raup Penjualan Rp11,68 Triliun pada Kuartal I-2021
Emiten Emiten kertas milik Grup Sinar Mas, PT Indah Kilat Pulp & Paper Tbk (INKP) menunjukkan kinerja yang cukup memuaskan pada awal tahun ini. Perseroan sukses mencatat pertumbuhan penjualan, meskipun laba bersih menurun.
Korporasi
JAKARTA – Emiten Emiten kertas milik Grup Sinar Mas, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP,) menunjukkan kinerja yang cukup memuaskan pada awal tahun ini. Perseroan sukses mencatat pertumbuhan penjualan, meskipun laba bersih menurun.
Berdasarkan laporan keuangan audit yang dirilis melalui laman Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan mencatat penjualan bersih mencapai US$801,28 juta atau setara Rp11,68 triliun (kurs Rp14.572 per dolar Amerika Serikat) pada kuartal I-2021.
Angka tersebut naik sekitar 2,67% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan realisasi penjualan bersih periode yang sama tahun sebelumnya, yakni sebanyak US$780,47 juta atau setara Rp11,37 triliun.
Peningkatan penjualan didominasi oleh dua produk kertas milik perseroan, di antaranya kertas budaya serta kertas industri, tissue dan lain-lain yang masing-masing tumbuh 14,37% dan 12,49%. Sedangkan, produk jenis pulp anjlok sekitar 21,07%.
Meningkatnya total penjualan tak lantas mendorong pertumbuhan laba INKP. Nyatanya, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk justru susut 22,33% yoy menjadi US$139,27 juta atau Rp2,03 triliun dari US$179,31 juta atau setara Rp2,61 triliun per 31 Maret 2020.
Sementara itu, beban pokok penjualan perseroan sedikit naik sebanyak 3,67% yoy pada tiga bulan pertama tahun ini menjadi US$553,44 juta dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, US$533,83 juta.
Ekuitas perseroan pada akhir Maret 2021 tercatat sebanyak US$4,39 miliar atau menebal dari periode yang sama tahun lalu dengan ekuitas sebesar US$4,18 miliar. Adapun, liabilitas INKP sedikit berubah dari US$4,20 miliar menjadi US$4,27 miliar.
Kas dan setara kas INKP menyusut secara tahunan menjadi US$767,31 juta dari US$862,93 juta. Sejalan dengan hal tersebut, total aset perseroan menebal dari US$8,50 miliar menjadi US$8,66 miliar. (LRD)