Gali Lubang Tutup Lubang, Indah Kiat Terbitkan Utang Rp3,55 Triliun
JAKARTA – Produsen kertas milik Sinar Mas Grup, PT Indah Kiat Pulp & Paper (INKP) telah menerbitkan obligasi berkelanjutan tahap III Rp3,56 triliun. Obligasi ini merupakan seri ketiga dari Obligasi Berkelanjutan I INKP yang menargetkan penghimpunan dana Rp10 triliun. Manajemen INKP menjelaskan, obligasi ini akan diterbitkan dalam tiga seri. Pertama, Seri A dengan emisi Rp504,63 […]
Industri
JAKARTA – Produsen kertas milik Sinar Mas Grup, PT Indah Kiat Pulp & Paper (INKP) telah menerbitkan obligasi berkelanjutan tahap III Rp3,56 triliun. Obligasi ini merupakan seri ketiga dari Obligasi Berkelanjutan I INKP yang menargetkan penghimpunan dana Rp10 triliun.
Manajemen INKP menjelaskan, obligasi ini akan diterbitkan dalam tiga seri. Pertama, Seri A dengan emisi Rp504,63 miliar. Tenor untuk seri ini ditetapkan 370 hari sejak tanggal emisi dengan bunga 8,5%.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Kemudian Seri B senilai Rp2,47 triliun dengan bunga 10% dan tenor tiga tahun. Terakhir, Seri C emisi Rp582,72 miliar dengan tingkat bunga 11% dan tenor 5 tahun.
“Bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan sejak tanggal emisi sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing bunga obligasi,” terang Manajemen INKP dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, 4 Desember 2020.
Dalam penerbitan obligasi ini, INKP telah memperolah rating idA+ dari lembaga pemeringkat Pefindo. Kemudian yang ditunjuk sebagai wali amanat adalah PT Bank Bukopin Tbk (BBKP).
Rencananya, dana hasil emisi obligasi ini akan digunakan perseroan untuk pembayaran utang dan modal kerja perusahaan. Sekitar 60% akan digunakan untuk pembayaran angsuran utang berupa pokok pinjaman dan bunga.
“Sisanya akan dipergunakan untuk modal kerja perseroan yang terdiri antara lain adalah pembelian bahan baku, bahan pembantu produksi, energi dan bahan bakar, barang kemasan serta biaya overhead,” ungkap manajemen.