Berbagai macam produk motor dan mobil listrik terbaru adu keunggulan dalam Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2023 yang berlangsung di JIExpo Kemayoran 17-21 Mei 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Nasional

Indef: 85,8 Persen Netizen Menolak Subsidi Kendaraan Listrik

  • Temuan tersebut diperoleh dari riset yang dilakukan di media sosial, khususnya Twitter, pada rentang 8-12 mei 2023.

Nasional

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mendapati bahwa 85,8% netizen menolak kebijakan subsidi kendaraan listrik.

Temuan tersebut diperoleh dari riset yang dilakukan di media sosial, khususnya Twitter, pada rentang 8-12 mei 2023.

Dalam rentang waktu tersebut, Indef mengumpulkan 18.921 pembicaraan terkait penolakan subsidi kendaraan listrik dari sekitar 15.319 akun.

Data Analyst Continuum Indef Wahyu Tri Utomo mengatakan, penolakan ini dilayangkan netizen dengan alasan yang beragam.

Sebanyak 58,6% dari temuan yang diperoleh Indef mengungkapkan bahwa kebijakan subsidi listrik dinilai hanya akan menguntungkan pihak tertentu.

Wahyu pun menyebutkan bahwa sebagian pihak yang disebutkan dalam konteks subsidi listrik adalah kelompok yang berasal dari kelas ekonomi menengah ke atas.

Dari temuan yang didapatkan Indef, sebagian netizen juga menilai bahwa kebijakan subsidi kendaraan listrik akan menjadi sesuatu yang menguntungkan bagi pejabat pemerintahan yang berstatus juga sebagai pengusaha.

Di program subsidi kendaraan listrik ini, Indef pun mencatat pejabat-pejabat yang sering dihubung-hubungkan dalam hal ini, di antaranya Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang menjabat juga sebagai ketua Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo).

Kemudian, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan pun kerap kali disebut-sebut karena afiliasinya dengan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) yang bekerja sama dengan beberapa perusahaan untuk memproduksi kendaraan listrik Electrum.

"Ini memunculkan kecurigaan dari masyarakat yang berpikir, jangan-jangan subsidi ini untuk para pengusaha-pengusaha ini sendiri, bukan untuk masyarakat yang membutuhkan. Topik ini cukup hangat dibahas di media sosial," ujar Wahyu dalam diskusi Subsidi Mobil Listrik: Insentif untuk yang Berdaya Beli yang diselenggarakan secara virtual, Minggu, 21 Mei 2023.

Selain adanya kecurigaan bahwa kebijakan subsidi kendaraan listrik hanya menguntungkan segelintir pihak, penolakan pun dilontarkan netizen karena adanya anggapan bahwa kendaraan listrik tidak mengurangi polusi secara signifikan dan adanya pandangan yang melihat bahwa pasar kendaraan listrik sudah cukup besar tanpa adanya subsidi.