Pasar Modal

Sentimen Positif Paket Pemulihan COVID-19 AS Dorong Indeks Asia Pasifik

  • Pasar saham Asia Pasifik seperti Indeks Nikkei, indeks Topix, Kospi mengalami kenaikan pada 10 Maret 2021 akibat sentiment positif dari paket stimulus pemulihan Covid-19 AS.

Pasar Modal

Mochammad Ade Pamungkas

JAKARTA- Pasar saham Asia Pasifik seperti Indeks Nikkei, indeks Topix, Kospi mengalami kenaikan pada 10 Maret 2021 akibat sentiment positif dari paket stimulus pemulihan COVID-19 AS.

Mengutip dari laman CNBC, sentimen positif tersebut membuat investor kembali masuk pada aset beresiko.

Indeks pasar saham dari Jepang yaitu Nikkei 225 mengalami kenaikan 0,67%, sedangkan Tokyo Stock Exchange (TOPIX) naik 0,27%.

Di sisi lain, Indeks pasar saham Korea Selatan yaitu KOSPI melonjak 1,27% dan KOSDAQ naik 1,44%

Tidak hanya dari Asia Pasifik, pasar saham Wallstreet juga mengalami kenaikan. Mulai dari NASDAQ yang mengalami lonjakan tinggi hingga 3,69% pada pukul 5:15 10 Maret 2021.

Index S&P 500 juga mengalami kenaikan 1,42% kemudian NYSE naik hingga 0,57%.

Paket stimulus pemulihan COVID-19 sebesar US$1,9 triliun datau sekitar Rp2,7 kuadriliun memberikan benefit yang baik bagi individu, UMKM, hingga negara bagian di Amerika Serikat.

Paket stimulus ini baru saja diloloskan di lembaga legislatif dan Senat Amerika Serikat beberapa waktu yang lalu.

Mengutip dari Wall Street Journal, warga AS yang memiliki gaji di bawah US$75.000 per tahun berhak mendapatkan uang tunai US$1.400 atau sekitar Rp1,4 juta.

Kemudian pengangguran akan mendapatkan benefit sebesar US$300 atau sekitar RP4.3 juta (kurs Rp14.403/1$) per minggu hingga September 2021.

Pemerintah pusat Amerika Serikat juga akan menyalurkan sebesar US$350 miliar atau sekitar RP5 kuadriliun untuk dibagikan kepada negara bagian, pemerintah lokal hingga kotamadya.

Pemerintah AS akan salurkan US$20 miliar setara dengan Rp288 triliun kepada keluarga berpendapatan rendah untuk masalah properti dan kepemilikan rumah termasuk membantu tunawisma.

Paket Stimulus itu juga akan memberikan benefit bagi pemilik usaha menengah dan kecil.

Uang senilai US$15 miliar atau sekitar Rp216 triliun (kurs Rp14.400) akan disalurkan sebagai pinjaman jangka panjang dengan bunga rendah untuk diprioritaskan ke usaha kecil.

Ditambah dengan US$25 miliar (Rp360 triliun) untuk kebutuhan pelaku bisnis kuliner seperti bar dan restoran.

Selain itu akan disediakan uang sebesar $175 miliar atau Rp2 kuadriliun untuk membantu pelaku usaha lain yang memenuhi syarat tertentu.