Bendera Selandia Baru (unsplash.com)
Dunia

Indeks Harga Konsumen Selandia Baru Naik 0,5 Persen, Sesuai Ekspektasi

  • Indeks Harga Konsumen (CPI) meningkat 0,5% secara kuartalan, lebih lambat dibandingkan kenaikan sebesar 1,8% pada kuartal ketiga. Data tersebut sesuai dengan ekspektasi ekonom dalam jajak pendapat Reuters dan tidak menimbulkan reaksi pasar.
Dunia
Distika Safara Setianda

Distika Safara Setianda

Author

JAKARTA - Inflasi konsumen Selandia Baru sejalan dengan ekspektasi pada kuartal keempat. Meskipun tetap bergerak menuju rentang target bank sentral sebesar 1% hingga 3%, inflasi domestik tetap tinggi.

Inflasi tahunan adalah 4,7% pada kuartal keempat, lebih lambat dari 5,6% pada kuartal ketiga, merujuk Statistics New Zealand pada Rabu, 24 Januari 2024. Sekarang berada di level terendah sejak pertengahan tahun 2021.

Indeks Harga Konsumen (CPI) meningkat 0,5% secara kuartalan, lebih lambat dibandingkan kenaikan sebesar 1,8% pada kuartal ketiga. Data tersebut sesuai dengan ekspektasi ekonom dalam jajak pendapat Reuters dan tidak menimbulkan reaksi pasar.

Menurut Statistics New Zealand dalam sebuah pernyataan, pendorong utama inflasi tahunan adalah makanan, alkohol, tembakau, serta perumahan dan utilitas rumah tangga.

Para ekonom mencatat inflasi yang tidak dapat diperdagangkan (non-tradeable inflation), sebesar 5,9% tetap terlalu tinggi dan dapat menimbulkan kekhawatiran bagi bank sentral.

“Perbedaan antara komponen inflasi domestik dan impor membantu menggambarkan kekhawatiran besar yang coba diimbangi oleh RBNZ,” kata ekonom senior Westpac Satish Ranchhod.

Dia menambahkan data tersebut meninggalkan gambaran inflasi yang lebih rendah tetapi bukan inflasi yang rendah dengan inflasi domestik yang masih lebih tinggi daripada yang diinginkan oleh bank sentral. “Penurunan suku bunga tidak akan terjadi dalam waktu dekat,” ujar Ranchhod, dikutip dari Reuters, Rabu.

Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) menaikkan suku bunga kebijakannya menjadi 5,5% pada pertengahan tahun 2023 dari rekor terendah 0,25% pada Oktober 2021 untuk mencoba meredam tekanan inflasi.

Suku bunga telah ditahan karena bank sentral menunggu suku bunga yang lebih tinggi untuk bekerja melalui ekonomi dan menurunkan inflasi. Bank sentral telah memperkirakan pada bulan November bahwa inflasi kuartal keempat akan menjadi 5,0% dan tingkat inflasi akan kembali ke kisaran target pada paruh kedua tahun 2024.