Nampak sejumlah pengunjung tengah berbelanja kebutuhan pokok makanan di pasar modern kawasan BSD Tangerang Selatan, Senin 26 Juli 2021. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Nasional

Indeks Keyakinan Konsumen Melonjak, Sinyal Ekonomi Rebound di Depan Mata

  • Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa sinyal pemulihan ekonomi ada di depan mata. Hal itu terbukti dari Indeks Keyakinan Konsumen September yang menyentuh level 95,5.

Nasional

Daniel Deha

JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa sinyal pemulihan ekonomi sudah ada di depan mata. Hal itu terbukti dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada September 2021 yang menyentuh level 95,5.

Menurut dia, IKK September 2021 melonjak tajam jika dibandingkan bulan sebelumnya yang masih menyentuh level 77,3 setelah terjadi penurunan kasus COVID-19 dari puncaknya pada Juli.

"Pada bulan September, terjadi pembalikan yang sangat kuat 95,5 untuk indeks keyakinan konsumen, seiring dengan optimisme karena penanganan COVID-19 yang sangat baik,” ujarnya dalam Konferensi Pers APBN KITA, Senin, 25 Oktober 2021.

Dia menjelaskan, berdasarkan Google Mobility Index Kemenkeu terutama sampai dengan 18 Oktober, telah terjadi pemulihan aktivitas ekonomi masyarakat di sektor ritel dan rekreasi.

Pemulihan di sektor ini juga tampak dari data Badan Pusat Statistik (BPS), yang mana mobilitas perdagangan ritel dan rekreasi meningkat 10,6 percentage point (pp) menjadi minus 1,9% dari minus 12,5% bulan sebelumnya.

Sementara itu, kata Sri Mulyani, untuk sektor bahan makanan dan farmasi juga tetap berada di level tinggi sehingga mendorong percepatan pemulihan ekonomi.

"Retail sales kita juga mulai menunjukkan pemulihan sesudah mengalami koreksi sangat tajam akibat adanya Delta varian pada bulan Juli yang lalu, namun masih belum cukup tinggi rebound-nya," papar Sri Mulyani.

Dia menambahkan, sinyal penguatan pemulihan ekonomi juga terjadi pada sektor konsumsi listrik, terutama pada sektor bisnis.

Sementara, sektor rumah tangga mengalami sedikit penurunan, namun tetap bertahan di zona positif yaitu dengan pertumbuhan 3,9.

"Sektor bisnis ini yang sangat sensitif terhadap COVID-19 karena dia menyangkut kegiatan-kegiatan perdagangan. Sedangkan untuk sektor industri relatif tetap robust," katanya.

Bendara Negara menambahkan, indikator belanja masyarakat juga menunjukkan level pemulihan yang cukup baik dan akan menentukan proyeksi pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2021.

Data Mandiri Spending Index menunjukkan adanya varian Delta membuat pukulan yang sangat tajam pada Juli hingga Agustus dan mulai terjadi pemulihan pada minggu kedua Agustus dan terus berlanjut hingga Oktober.

"Ini terlihat sekali bahwa kemauan dan kegiatan belanja masyarakat, baik frekuensi maupun nilainya, sangat dipengaruhi kemampuan kita di dalam mengendalikan COVID-19," katanya.*