Pekerja berjalan di depan layar yang menampilkan pergerakan saham di Mail Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta 17 Oktober 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Bursa Saham

Indeks LQ45 Anjlok 1 Persen, Saham ACES-INKP Top Losers

  • Emiten ritel PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) hingga PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) menjadi top losers dalam Indeks LQ45.
Bursa Saham
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sesi pertama Jumat, 26 April 2024, loyo 39,3 poin atau 0,55% ke level 7.115,9. Emiten ritel PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) hingga PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) menjadi top losers dalam Indeks LQ45. 

Selain pelemahan IHSG, kumpulan 45 saham blue chip yang tergabung dalam Indeks LQ45 terpantau anjlok 1,07% ke level 913,59. Alhasil, secara (year-to-date/ytd) kinerja indeks ini telah berbalik mantul ke bawah 6,72% dari level tertingginya yang mencapai 1.011,60.

Hingga sesi perdagangan pertama hari ini mayoritas emiten penghuni LQ45 mengalami pelemahan dengan rincian 30 saham menguap, 11 menguat dan 4 stagnan. Adapun saham paling boncos atau top losers adalah PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) turun 6,67% ke level Rp910 per saham. 

Di peringkat kedua, saham PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) mengalami penurunan sebesar 5,81% ke level Rp1.540 per saham. Selanjutnya, saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) turun sebesar 4,40% ke level Rp9.225 per saham.

Sementara itu, saham top gainers atau paling laris ada saham emiten pertambangan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) naik 1,98% ke level Rp2.570 per saham. Kemudian, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) naik 1,89% ke level Rp2.690 per saham, dan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) naik 1,15% ke level Rp2.650 per saham.

Selama sesi pertama, sebanyak 9,8 miliar saham telah diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai sekitar Rp6,88 triliun, dan frekuensi perdagangan mencapai 597.477 kali transaksi. Sebanyak 187 saham mencatatkan kenaikan, 361 saham terkoreksi, dan 216 saham stagnan.

Semua sektor saham ambles pada pada penutupan IHSG sesi I. Sektor barang konsumsi non primer jatuh paling dalam dibandingkan sektor saham lainnya, karena anjlok 2,7%. Disusul pelemahan sektor kesehatan 1,05%, sektor keuangan 0,9%, sektor industri 0,8% dan sektor barang konsumsi primer 0,6%.

Pada penutupan IHSG sesi pertama, indeks saham Asia mayoritas menghijau. Nikkei (Tokyo) naik 1,06%, Hang Seng (Hong Kong) melesat 1,9%, Shanghai (Shanghai) terkerek 0,7%. Sedangkan Strait Times (Singapura) turun 0,03%.