<p>Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Pasar Modal

Indeks Manufaktur New York Terkontraksi, Kurs Rupiah Berpotensi Menguat

  • Menurut data perdagangan Bloomberg, Selasa, 16 Mei 2023, nilai kurs rupiah dibuka menguat 17 poin di posisi Rp14.787 per-dolar AS.

Pasar Modal

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Nilai kurs rupiah berpotensi menguat setelah indeks manufaktur New York, Amerika Serikat (AS), mengalami kontraksi yang cukup dalam.

Menurut data perdagangan Bloomberg, Selasa, 16 Mei 2023, nilai kurs rupiah dibuka menguat 17 poin di posisi Rp14.787 per-dolar AS.

Pada perdagangan sebelumnya, Senin, 15 Mei 2023, nilai kurs rupiah ditutup melemah 54 poin ke level Rp14.804 per-dolar AS.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, rupiah berpeluang menguat terhadap dolar AS hari ini.

Indeks manufaktur New York pada bulan April 2023 terkontraksi ke level 31,8 dan merupakan titik terendah sejak April 2020. Hal tersebut dikatakan Ariston dapat menambah kekhawatiran pasar akan potensi resesi di AS.

"Rupiah berpeluang menguat hari ini terhadap dolar AS setelah indeks manufaktur di wilayah New York, AS, mengalami kontraksi yang dalam," ujar Ariston kepada TrenAsia, Selasa, 16 Mei 2023.

Sementara itu, sentimen positif bagi rupiah pun hadir dari neraca perdagangan Indonesia yang kembali mengalami surplus.

Menurut Ariston, untuk perdagangan hari ini, nilai kurs rupiah berpotensi menguat ke arah Rp14.750 per-dolar AS dengan potensi resistance di kisaran Rp14.830 per-dolar AS.