Indeks Pembangunan Manusia Naik, Tapi Skor Jakarta dan Papua Timpang

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan angka indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia 2023 mencapai 74,39.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan, angka tersebut meningkat 0,62 poin atau 0,84 persen dibandingkan tahun sebelumnya 73,77.

"Selama 2020–2023, IPM Indonesia rata-rata meningkat sebesar 0,72 persen per tahun," katanya dalam rilis BPS dilansir Kamis, 16 November 2023.

• Perkiraan Setlist Lagu Coldplay untuk Konser di Jakarta
• Mengenal JOMO, Joy of Missing Out Lawan dari FOMO
• Festival Kopi Gayo 2023, Wadah Petani Kopi Berbagi Ilmu dan Pengalaman

Adanya peningkatan ini diakui Pudji terjadi di semua termasuk indeks umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, maupun standar hidup layak.

BPS mencatat, pada dimensi pengetahuan, harapan lama sekolah (HLS) penduduk umur 7 tahun meningkat 0,05 tahun dibandingkan tahun sebelumnya, dari 13,10 menjadi 13,15 tahun. Sedangkan rata-rata lama sekolah (RLS) penduduk umur 25 tahun ke atas meningkat 0,08 tahun, dari 8,69 tahun menjadi 8,77 tahun pada 2023.

Sekadar Informasi, IPM adalah indeks yang mengukur pembangunan manusia Indonesia yang dilihat dari kesempatan penduduk untuk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.

Jakarta dan Papua Timpang

Meski IPM Indonesia 2023 mengalami peningkatan, namun Papua menjadi wilayah dengan skor pembangunan manusia paling rendah.

Di mana pada 2023, IPM Papua tertinggal 20,54 poin dari IPM Provinsi DKI Jakarta. Skor IPM yang diperoleh oleh Papua adalah 63,01 atau masuk kategori sedang. Skor tersebut menjadi yang paling rendah dibandingkan wilayah-wilayah lain di Indonesia.

Pudji mengatakan ketertinggalan pembangunan manusia di Papua terlihat apabila dibandingkan dengan indeks pembangunan manusia di DKI Jakarta. Sedangkan IPM di Jakarta meraih angka tertinggi secara nasional yakni 83,55.