Ilustrasi panic buying di Amerika Serikat.
Dunia

India Larang Ekspor Beras, Warga AS Mulai Panik Belanja

  • Kebijakan India yang menghentikan ekspor beras mulai akhir Juli ini mulai berdampak pada belahan dunia lain.

Dunia

Chrisna Chanis Cara

JAKARTA—Kebijakan India yang menghentikan ekspor beras mulai akhir Juli ini mulai berdampak pada belahan dunia lain. Sejumlah warga Amerika Serikat (AS) mengalami panic buying usai pelarangan ekspor komoditas pangan tersebut.   

WION melaporkan panik belanja terjadi di kalangan warga India yang tinggal di Negeri Paman Sam. Jumlah warga India di AS diketahui mencapai 4,9 juta orang pada 2019. “Pelarangan ekspor membuat panik warga India di AS,” demikian laporan WION, dikutip TrenAsia.com, Jumat 28 Juli 2023. 

Sejumlah foto dan video panik belanja belakangan beredar di media sosial. Salah satunya terjadi di Patel Brothers, toko yang menjual bahan makanan India. Antrean tampak mengular di toko tersebut. 

Video lain menunjukkan seseorang sampai memanjat rak demi mendapatkan beras. Saking terbatasnya stok dan banyaknya pembeli, toko sampai menempel pemberitahuan bahwa satu keluarga hanya boleh membeli satu kantung beras. 

Salah seorang warga India-Amerika di Washington DC mengaku telah menyambangi sekitar 10 toko untuk mencari sekantung Sona Masoori (sejenis). “Saya mencari mulai pukul 09.00 sampai 16.00, tidak berhasil,” ujarnya dikutip The Independent. 

Dia baru bisa mendapatkan beras yang dikehendakinya setelah membayar lebih. “Saya akhirnya mendapat sekantung beras dengan harga tiga kali lipat dari biasanya,” kata dia. Fenomena panic buying di AS muncul usai pemerintah India menghentikan ekspor beras. India memutuskan beras non-basmati sebagai komoditas yang dilarang ekspor.

International Monetary Fund (IMF) menilai kebijakan India berpotensi meningkatkan inflasi harga makanan di penjuru dunia. Hal ini karena negara tersebut adalah salah satu eksportir beras terbesar di dunia. Lebih dari 40% penjualan beras tingkat global dikuasai negara dengan ibu kota New Delhi tersebut. 

El Nino

Vietnam dan Thailand yang juga negara pengekspor beras disebut tak memiliki cukup persediaan untuk menutup kekurangan permintaan. Harga beras ekspor Vietnam sendiri sudah terkerek ke level tertinggi lantaran kekhawatiran kurangnya pasokan akibat El Nino. 

Dikutip dari Reuters, Jumat 21 Juli 2023, pemerintah India memberlakukan larangan ekspor setelah harga beras eceran naik 3% dalam sebulan. Hal ini akibat hujan lebat yang menyebabkan kerusakan signifikan pada tanaman. 

Hujan deras yang merendam sawah berada di bagian utara India, termasuk Punjab dan Haryana. Petani harus menanam lagi bibit padi sambil menunggu air surut. India memutuskan menghentikan ekspor hasil panen seperti beras dan memfokuskannya untuk kebutuhan dalam negeri.