Pertambangan mineral emas
Dunia

India Lelang Mineral Kritis Senilai US$5,4 Miliar

  • Mineral kritis yang termasuk di dalamnya mencakup litium, kalium, vanadium, grafit, dan unsur tanah jarang.

Dunia

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Kementerian Pertambangan India melelang sejumlah mineral kritis senilai  450 miliar rupee (US$5,40 miliar) pada (29/10).

Menteri Pertambangan India, Pralhad Joshi mengatakan lelang akan diadakan di 8 negara bagian, termasuk Bihar, Chhattisgarh, Odisha, Tamil Nadu, Jammu & Kashmir. Mineral kritis yang termasuk di dalamnya mencakup litium, kalium, vanadium, grafit, dan unsur tanah jarang.

“Saya juga memanfaatkan kesempatan ini untuk mengundang calon penawar dari seluruh dunia untuk berpartisipasi,” kata Joshi dikutip dari Reuters, Kamis 30 November 2023.

Pada masa lelang tahap pertama, pemerintah India akan melelang 20 dari 100 blok yang direncanakan. Lelang pertama ini akan berakhir pada 20 Februari 2024.

“Pemerintah juga telah mengambil 125 proyek untuk mengeksplorasi mineral penting di negara tersebut,” ujar Sekretaris Kementerian Pertambangan India, V. L. Kantha Rao.

Sebagai informasi, pemerintah India pada bulan Juni tahun ini telah mendaftarkan 30 mineral, termasuk nikel, titanium, vanadium, dan tungsten sebagai hal penting untuk mendorong energi bersihnya. Pemerintah federal sebelumnya telah mendaftarkan 12 mineral strategis, termasuk litium—bahan baku penting untuk baterai kendaraan listrik.

“Cadangan litium ditemukan awal tahun ini di wilayah Jammu dan Kashmir yang dikelola pemerintah federal. Cadangan ini akan dilelang sebagai bagian dari tahap pertama,” kata Joshi.

Dia menyatakan India juga akan mengumumkan akuisisi blok lithium di Australia dan Argentina dalam satu atau dua bulan ke depan.

“Produsen listrik terbesar di India, NTPC Ltd (NTPC.NS) dan penambang yang dikelola negara Coal India (BATU BARA.NS) sedang mempertimbangkan untuk mengakuisisi aset lithium di Australia,” kata sumber pemerintah secara terpisah kepada Reuters.

India adalah salah satu penghasil gas rumah kaca terbesar di dunia dan telah mengejar pakta luar negeri untuk mengamankan mineral utama di negara-negara kaya sumber daya seperti Australia, Argentina, dan Chili. India bertujuan untuk menjadi penghasil emisi gas rumah kaca nol bersih pada tahun 2070.