Direksi Indika Energy dalam Paparan Publik
Korporasi

Indika Energy (INDY) Bidik 50 Persen Pendapatan dari 'Bisnis Hijau’

  • PT Indika Energy Tbk (INDY) semakin serius mengembangkan bisnis hijau berkelanjutan (green bussines).  Hal ini sejalan dengan komitmen Indika Energy untuk mencapai 50% pendapatan dari sektor non-batubara pada 2025 dan netral karbon pada 2050.
Korporasi
Debrinata Rizky

Debrinata Rizky

Author

JAKARTA - PT Indika Energy Tbk (INDY) semakin serius mengembangkan bisnis hijau berkelanjutan (green bussines). Hal ini sejalan dengan komitmen Indika Energy untuk mencapai 50% pendapatan dari sektor non-batu bara pada 2025 dan netral karbon pada 2050.

Direktur Indika Energy Retina Rosabai mengatakan, hingga saat ini pihaknya akan melakukan transformasi usaha menuju energi yang lebih berkelanjutan dengan pendapatan melalui sektor non-batu bara dengan sektor batu bara masing-masing akan berkontribusi sebesar 50% dari total pendapatan perusahaan.

"Bahwa tujuan kami mencapai 50:50 coal dan non-coal di 2025 tapi pada tahun 2020 sebetulnya kami telah pada posisi dimana 25 persen sudah non-coal dan 75 persen coal. Tetapi seiring dengan naiknya harga batu bara cukup secara signiifikan, komposisi mengalami perubahan," katanya di The Acre Menteng Jakarta, Kamis, 24 Mei 2023.

Hingga kuartal I-2023  pendapatan perseroan masih didominasi 90,1% sektor batu bara sementara 9,9% sisanya dari non-batu bara. Lanjut Retina, INDY tetap pada komitmen unyuk mencapai komitmen 50% coal dan 50% non coal sesuai target di 2025.

Imbas harga batu bara yang sempat melonjak kemungkinan 50:50% pendapatan coal dan non-coal akan mulai di akhir 2024 atau awal 2025. Selain itu, guna mengurangi penggunaan batu bara, Indika juga mempunyai konsesi hutan tanaman industri lebih dari 170 ribu hektare dari empat konsesi hutan yang dimiliki. Perusahaan ini, memiliki rencana untuk mengembangkan wood pellet untuk biomassa dan carbon offset.

Diakui Retina, meski perubahan harga batu bara diluar kontrol perseroan namun hingga saat ini INDY tetap memanfaatkan efisiensi cost dan manajemen untuk menjaga produktivitas. Pihaknya akan terus mengembangkan usaha dengan kegiatan investasi dan divestasi, serta pengembangan proyek di masa mendatang