Indika Energy (INDY) Buka Peluang Bangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik
- PT Indika Energy Tbk. (INDY) terus mewujudkan bisnis dari sektor non-coal atau energi bersih. Salah satunya melalui pengembangan ekosistem kendaraan listrik dan membuka peluang kerja sama untuk membangun charging station dengan PT PLN (Persero).
Nasional
JAKARTA - PT Indika Energy Tbk (INDY) gencar berekspansi beralih ke sektor non batu bara atau energi bersih. Salah satunya melalui pengembangan ekosistem kendaraan listrik dan membuka peluang kerja sama untuk membangun charging station dengan PT PLN (Persero).
Direktur dan Group Chief Investment Officer Indika Energy Purbaja Pantja mengungkapkan, secara prinsip perseroan terbuka untuk berkolaborasi dengan pihak lain dalam rangka diversifikasi bisnis.
"Kalau kita ingin lari cepat, kita juga harus punya partner yang cepat. Jadi baik itu charging station kerja sama dengan PLN ataupun juga untuk berkolaborasi dengan perusahaan lain itu sangat terbuka buat kami," kata Purbaja dilansir pada Jumat, 26 Mei 2023.
- Menteri ESDM Bocorkan Kemajuan Divestasi 11 Persen Saham Vale, Sampai Mana?
- Bos IPCC Janji Bagikan Dividen hingga 70 Persen dari Laba bersih Tahun 2023
Pasalnya kata Purbaja salah satu anak usaha INDY, yaitu PT Energi Makmur Buana, telah menjalin kemitraan sebagai distributor bus listrik Edison Motors dan Foxtron serta stasiun pengisian listrik Daeyong Chaevi. Adapun total realisasi investasi berbagai proyek ini di kuartal I-2023 mencapai US$1,3 juta atau Rp19,4 miliar (Kurs Rp14.951 Per dolar AS).
Tak hanya itu, Indika juga tengah mulai berkolaborasi dengan salah satu perusahaan asal India untuk bisnis Solar PV. Partner dari Negeri Bollywod di bidang renewable energy lebih dari 10 tahun, dengan kapasitas aset yang dikelola melampaui 1 GW.
Sebagai informasi, pergerakan Indika Energy di sektor electric vehicle sejauh ini tak sebatas pada mendistribusikan bus listrik dan stasiun pengisian listrik, tetapi juga produksi sepeda motor listrik serta manufaktur bus listrik dan baterai kendaraan listrik.
Untuk sepeda motor listrik, Purbaja menjabarkan peluncuran Alva One pada Agustus 2022 telah diikuti beroperasinya manufacturing tiga bulan setelahnya di Cikarang dengan kapasitas produksi 100 ribu unit per tahun.
Per kuartal I 2023, realisasi investasi untuk Alva One mencapai US$20,7 juta. Kemudian, Indika juga telah membangun perusahaan patungan dengan Foxconn yang dinamai PT Foxconn Indika Motor, dengan kepemilikan saham sebanyak 60%. Total investasi untuk lini bisnis PT FIM sendiri telah tercapai US$2,6 juta pada kuartal pertama tahun ini.
PT FIM, lanjut Purbaja, telah berhasil mengoperasikan bus listrik pada KTT G20 dan B20 Summit tahun 2022 lalu. Kedepannya perseroan berharap bus listrik Foxconn bisa ikut mengaspal di Jakarta dan kota besar lainnya untuk mendukung program pemerintah mengenai elektrifikasi transportasi.
Sebelumnya, PT Indika Energy Tbk (INDY) telah menghabiskan investasi sebesar US$25 juta atau setara dengan Rp373,8 miliar dalam pengembangan kendaraan listrik hingga Maret 2023. Purbaja mengatakan, ada 3 perusahaan yang mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indika Energy. Yaitu PT Ilectra Motor Group, PT Foxconn Indika Motor, dan PT Energi Makmur Buana (EMB).