Indika Energy (INDY) Raup Rp4 Triliun Dana Investasi Sektor Mineral
- PT Indika Energy Tbk (INDY) telah memperoleh dana investasi hingga US$268,2 juta atau setara Rp4 triliun (kurs Rp14.951 per dolar AS) di bidang mineral sepanjang kuartal I-2023 yang akan digunakan untuk mengembangkan bisnis berkelanjutan.
Korporasi
JAKARTA - PT Indika Energy Tbk (INDY) telah memperoleh dana investasi hingga US$268,2 juta atau setara Rp4 triliun (kurs Rp14.951 per dolar AS) di bidang mineral sepanjang kuartal I-2023 yang akan digunakan untuk mengembangkan bisnis berkelanjutan.
Direktur Group Chief Investment Officer Purbaja Pantja mengungkapkan, perseroan memiliki tiga perusahaan yang melakukan diversifikasi pada bidang mineral, yaitu PT Masmindo Dwi Area, PT Mekko Metal Mining, dan PT Rockgeo Energi Nusantara.
"Masmindo Dwi Area mengembangkan tambang emas di Sulawesi Selatan. Konstruksi dimulai tahun ini dan kami harapkan dengan dua tahun untuk konstruksi, kami akan bisa melihat emas pertama kali di 2025," katanya di The Acre Menteng Jakarta, Kamis, 24 Mei 2023.
- Profil Sigit Djokosoetono, Generasi Ketiga Blue Bird yang Pernah jadi Petugas Call Center
- Ternyata Begini 5 Cara Menghasilkan Uang Tanpa Pekerjaan
- 10 Bank Terbesar RI Catat Pertumbuhan Laba, NISP dan BRIS Paling Dominan
Purbaja menambahkan, untuk melakukan konstruksi tersebut, INDY telah mendapatkan pendanaan sebanyak US$250 juta atau Rp3,73 triliun dari konsorsium yang terdiri atas Bank Mandiri, UOB, DBS, dan Bank Bukopin.
Hingga Maret 2023, INDY telah mengeluarkan investasi US$126 juta atau Rp1,88 triliun untuk tambang emas tersebut. Purbaja mengatakan jumlah cadangan tambang emas ini tidak kecil, di kisaran sekitar 1,5 juta ounces dengan umur tambang yang panjang.
Lebih lanjut INDY, juga melakukan investasi di Mekko Metal Mining untuk pertambangan bauksit di Kalimantan Barat dengan total investasi sampai kuartal I dikisaran US$15 juta. Menurutnya, Mekko memiliki sumber daya sekitar 30 MT, dengan cadangan 5,7 MT. Kapasitas produksi dari tambang bauksit ini adalah 1 MT per tahun.
Emiten batu bara ini juga terjun di bidang nikel, meski belum masuk sepenuhnya tetapi telah melakukan trading melalui Rockgeo Energi Nusantara. Investasi yang telah dikeluarkan INDY untuk Rockgeo berkisar US$3,2 juta atau Rp47,8 miliar dan volume yang sudah diperdagangkan sekitar 44.000 WMT bijih nikel.