Ilustrasi pekerja dari PT Indika Energy Tbk (INDY).
Perbankan

Indika Energy (INDY) Terima Kredit Rp4,6 T dari Bank Mandiri dan BNI untuk Bayar Utang

  • Kesepakatan ini ditandatangani pada 28 Desember 2023 oleh perwakilan perusahaan dan anak usahanya, termasuk PT Tripatra Engineering, PT Tripatra Engineers and Construction, dan Tripatra (Singapore) Pte.Ltd.

Perbankan

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - PT Indika Energy Tbk (INDY) berhasil mengamankan fasilitas pinjaman senilai US$300 juta (Rp4,64 triliun dalam asumsi kurs Rp15.473 per-dolar Amerika Serikat/AS) dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI). 

Kesepakatan ini ditandatangani pada 28 Desember 2023 oleh perwakilan perusahaan dan anak usahanya, termasuk PT Tripatra Engineering, PT Tripatra Engineers and Construction, dan Tripatra (Singapore) Pte.Ltd.

Sekretaris Perusahaan Indika Energy Adi Pranomo  mengonfirmasi bahwa pinjaman ini nantinya akan digunakan untuk melunasi utang perseroan. Pernyataan ini disampaikan dalam keterbukaan informasi pada Rabu, 3 Januari 2024. 

“Selain Perjanjian Fasilitas, Perseroan dan para pihak sebagaimana disebutkan di atas, juga menandatangani Surat Fasilitas, Dokumen Jaminan berupa Perjanjian Gadai Rekening dan Perjanjian Konfirmasi Jaminan, dan Surat Tambahan untuk Perjanjian Antarkreditur,” kata Adi melalui keterbukaan informasi, dikutip Rabu, 3 Januari 2024.

Perjanjian fasilitas ini dijamin secara pari passu, mengikuti ketentuan yang tertuang dalam indenture untuk surat utang senior 5,875% yang jatuh tempo pada 2024 senilai US$575 juta (Rp8,92 triliun), dan surat utang senior 8,250% yang jatuh tempo pada 2025 senilai US$675 juta (Rp10,44 triliun). 

Sebagai informasi, dalam laporan keuangannya, Indika Energy mencatat pendapatan sebesar US$2,29 miliar (Rp35,45 triliun) hingga kuartal III/2023. Meskipun angka ini masih signifikan, terjadi penurunan sebesar 26,64%. 

Penurunan pendapatan ini sebagian besar disebabkan oleh penurunan kinerja pada beberapa segmen bisnis perusahaan.

Pendapatan Indika Energy berasal dari berbagai sumber, termasuk pendapatan kontrak dan jasa senilai US$229,2 juta (Rp3,55 triliun), penjualan batu bara ke luar negeri mencapai US$1,68 miliar (Rp26,06 triliun), penjualan batu bara ke pelanggan dalam negeri sebesar US$357,1 juta (Rp5,52 triliun), dan perdagangan lainnya sebesar US$25,7 juta (Rp398,2 miliar). 

Adapun pendapatan dari segmen jasa energi menyumbang sekitar US$184,09 juta (Rp2,85 triliun), sumber daya energi sebesar US$2,04 miliar (Rp31,56 triliun), logistik dan infrastruktur senilai US$34,2 juta (Rp529,6 miliar), mineral sebesar US$21,8 juta (Rp337,3 miliar), bisnis hijau sekitar US$10,6 juta (Rp164,3 miliar), dan ventura digital sebesar US$4,25 juta (Rp65,8 miliar).

Namun, penurunan pendapatan tersebut juga berdampak pada laba bersih Indika Energy yang mengalami penurunan sebesar 72,27%. Laba bersih perusahaan turun dari US$338,3 juta (Rp5,24 triliun) menjadi US$93,8 juta (Rp1,45 triliun) per-September 2023.