<p>Ilustrasi Trading Bitcoin / Pixabay.com</p>
Pasar Modal

Mengenal Indikator Stochastic, Metode Perhitungan dalam Trading Aset Kripto

  • Untuk memulai trading, para trader aset kripto (cripto currency) harus bisa menggunakan satu dari banyak indikator trading, salah satunya indikator stochastic.

Pasar Modal
Reky Arfal

Reky Arfal

Author

JAKARTA – Untuk memulai trading, para trader aset kripto (cripto currency) harus bisa menggunakan satu dari banyak indikator trading, salah satunya indikator stochastic.

Dengan menggunakan stochastic, trader dapat memprediksi tren yang ada secara jangka panjang. Tentu saja ini sangat baik untuk memproyeksikan keuntungan maksimum.

Mengenal Indikator Stochastic dalam Trading dan Crypto

Metode stochastic merupakan salah satu panduan atau indikator dalam trading yang berfungsi menjadi penunjuk sinyal jual beli melalui dua garis yang berpotongan. Stochastic Oscillator (SO) atau osilator stokastik masuk ke dalam golongan indikator momentum.

Apabila dilihat berdasarkan teknik, stochastic punya tujuan menunjukkan harga perdagangan penutupan terakhir. Caranya dengan mengkalkulasikan selisih harga terendah dan tertinggi dalam rentang waktu tertentu.

Cara Membaca Indikator Stokastik dalam Trading

Perlu diketahui, indikator ini punya dua komponen utama, yaitu kompleks dan multiguna. Komponen komponen ini punya peran dalam memberikan petunjuk soal berbagai kondisi yang nantinya bisa terjadi. Seperti overbought dan oversold, divergence, atau entry trading.

Sebaiknya, sebelum memulai trading, investor telah memahami bagaimana membaca mekanisme pengukuran berdasarkan masing-masing fungsi dan melakukan riset terhadap ketiga fungsi tersebut. Nah, bagaimana sih cara membaca indikator stochastic ini? Berikut caranya.

Cara Baca Indikator Sebagai Penanda Overbought-Oversold

Indikator stochastic merupakan satu dari tiga fungsi stochastic yang paling gampang dipelajari. Indikator stochastic yang tercipta dari buah pikir George Lane pada era 1950-an ini punya dua level ekstrem, yaitu level 80 dan 20.

Kedua nominal tersebut merupakan batas dari overbought dan oversold. Secara sederhana, kondisi overbought dalam indikator ini akan terlihat ketika grafik menyentuh atau malah berada pada di atas level 80.

Apabila overbought menunjukkan grafik pada level 80 dan di atasnya, oversold akan menunjukkan kebalikannya. Indikator akan menunjukkan kondisi oversold saat grafik berada pada level 20 atau turun dari level tersebut.

Meski tekniknya cukup sederhana, bukan berarti trader bisa langsung melakukan entry saat indikator menunjuk ke level terendah. Sebab, nilai atau grafik tersebut tidak selamanya berjalan stabil.

Cara Membaca Indikator Stochastic Petunjuk Entry Trading

Dalam proses menemukan entry signal, sebaiknya trader melakukan pengamatan terhadap garis %K dan %D yang saling bersilangan. Pada kasus ini, trader akan mendapati sinyal beli yang akan terdeteksi saat garis %K memotong garis %D.

Cara Membaca Indikator Stochastic dengan Divergence

Dalam trading, divergence punya arti memusatkan fokus pada perbedaan antara pergerakan laju harga dan indikator. Pemusatan tersebut akan berguna dalam memprediksi waktu-waktu tren harga berlanjut atau malah berbalik.

Divergence punya ciri-ciri yang dapat ditemui dari puncak (high) dan dasar (low) yang biasanya terdiri dari sekumpulan garis sinyal. Saat posisi sedang high dan low semakin merosot, dapat dikatakan momentum yang terjadi sedang menurun alias mengalami pelemahan. Saat posisi high dan low menanjak, maka momentum pergerakan sedang menguat.

Keunggulan Trading Menggunakan Indikator Stochastic

Indikator yang kerap digunakan trader ini, selain teori dan pratiknya yang sederhana, juga punya berbagai keunggulan, lho. Apa saja sih?

1. Indikator akan Memberi Sinyal saat Pelemahan Harga Terjadi

Ciri khas dari indikator stochastic adalah selalu memberi sinyal ketika pelemahan harga pada bursa sedang terjadi. Artinya, trader bisa menjadikan sinyal ini sebagai salah satu acuan dalam setiap pengambilan keputusannya.

2. Indikator Stochastic Lebih Sensitif

Selain itu, indikator stokastik ini juga memiliki sifat yang cukup unik, yaitu sensitif. Sifat sensitif ini menjadi kelebihan sekaligus kekurangannya.

Sifat ini membuat indikator menunjukkan atau merespons sinyal lebih awal, selain itu juga berpeluang menangkap sinyal yang palsu. Nah, jika ingin mencoba terhindar dari sinyal palsu ini, trader memerlukan lebih dari sekadar %D untuk menghaluskannya.  

Indikator Stochastic Bisa Diplikasikan pada Pasar yang Sideway dan Profitable

Karena fungsi dan kegunaan indikator yang fleksibel, indikator stokastik bisa diaplikasikan pada pasar yang sedang mengalami kondisi flat atau datar. Selain itu, trader juga bisa menggunakan kemampuan indikator ini untuk pasar yang sedang dalam momen high untuk mendapat keuntungan. (LRD)