<p>Logo Semen Tiga Roda Menara Indocement di kawasan Sudirman, Jakarta, Senin, 22 Februari 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Indocement Prediksi Konsumsi Semen Domestik Naik 4,5 Persen pada 2021

  • PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) memproyeksikan konsumsi semen di domestik tumbuh sebesar 4%-4,5% pada tahun ini.

Industri

Aprilia Ciptaning

JAKARTA – PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) memproyeksikan konsumsi semen di domestik tumbuh sebesar 4%-4,5% pada tahun ini.

“Untuk 2021 secara keseluruhan, kami tetap positif terhadap konsumsi semen domestik yang tumbuh 4 -4,5 persen,” ujar Direktur & Corporate Secretary Indocement Antonius Marcos dalam keterangan resmi, Kamis, 11 November 2021.

Ia mengungkapkan Indocement terus fokus pada pengendalian biaya, operasi yang efisien, dan transformasi digital di seluruh bisnis perseroan.

Selain itu, produsen semen tersebut juga meluncurkan tiga produk baru belum lama ini. Ketiganya jenis TR-10 Mortar Serbaguna, TR-15 Thinbed dan TR-20 Plester Plus.

Investasi alat untuk memproduksi ketiga produk tersebut mencapai Rp44,5 miliar yang dibiayai dari kas perseroan.

Produk ini diluncurkan untuk memenuhi permintaan konsumen akan semen berkualitas dengan harga yang kompetitif. Indocement pun menargetkan kapasitas produksi dari produk tersebut bisa mencapai 180.000 ton per tahun. Sementara untuk target pasarnya di wilayah Jabodetabek dan area Jawa Barat lainnya.

Dalam proses pembuatannya, sumber bahan baku semen berasal dari tambang dan pabrik di Citeureup, termasuk pasir limestone sand (CaCO3). Jenis Mortar TR-10 dinilai akan cocok diaplikasikan untuk bata merah dan perata laintai. Produk ini sendiri dikemas dengan berat 40 kg per kantong.

Selanjutnya, Mortar TR-15 diklaim bisa menjadi perekat bata ringan yang bisa diaplikasikan tipis sehingga lebih ekonomis. Kemasan dan berat yang dijual sama dengan Mortar TR-10, yakni 40 kg. Terakhir, plester bata ringan jenis Mortar TR-20 diklaim bisa menjadi plesteran bara ringan yang halus.

Kinerja Kuartal III-2021

Sepanjang sembilan bulan pertama 2021, Indocement meraup penjualan sebesar Rp10,6 triliun. Jumlah ini naik 4,95% year-on-year (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp10,1 triliun.

Menilik laporan keuangan Indocement di Bursa Efek Indonesia (BEI), penjualan terbesar disumbang oleh penjualan semen dengan pihak ketiga yang sebesar Rp9,7 triliun. Angka ini tumbuh 4,3% yoy dari Rp9,3 triliun per kuartal III-2020.

Selain itu, penjualan semen dengan pihak berelasi juga melonjak hingga 115,6% yoy menjadi Rp179 miliar. Sebelumnya, pos ini menyumbang Rp83 miliar per kuartal III-2020.

Untuk penjualan beton siap pakai, Indocement memperoleh Rp750 miliar, naik 1,35% yoy dari Rp740 miliar per kuartal III-2020. Adapun penjualan agregat menyumbang nilai paling rendah dibandingkan lainnya, yakni Rp16 miliar. Kendati demikian, kenaikannya mencapai 967% yoy dari kuartal III-2020 yang sebesar Rp1,5 miliar.

Kemudian untuk laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat naik 8,19% yoy menjadi Rp1,2 triliun, dari sebelumnya Rp1,1 triliun per kuartal III-2020.

Total liabilitas Indocement mengalami penurunan 7,84% year-to-date (ytd) dari Rp5,1 triliun per Desember 2020 menjadi Rp4,7 triliun per September 2021.

Begitu pula dengan ekuitas yang menyusut 2,7% ytd menjadi Rp21,5 triliun, dari Rp22,1 triliun per akhir 2020.

Penurunan juga terjadi untuk kas dan setara kas, jumlahnya menjadi Rp6,8 triliun per September 2021. Lebih rendah 11,6% ytd dari Rp7,7 triliun per akhir 2020.

Adapun total aset Indocement tercatat sebesar Rp26,2 triliun, menyusut 4% dari Rp27,3 triliun per Desember 2020.