Ilustrasi aset kripto Terra (LUNA). Sumber: Blaze Trends.
Fintech

Indodax Hapus Aset Kripto Terra (LUNA), Bagaimana Nasib Saldo Pengguna?

  • PT Indodax Nasional Indonesia mengeluarkan pernyataan resmi bahwa pihaknya telah menghapus (delisting) Terra (LUNA) dari platform.
Fintech
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - PT Indodax Nasional Indonesia mengeluarkan pernyataan resmi bahwa pihaknya telah menghapus (delisting) Terra (LUNA) dari platform. Lantas, bagaimana dengan nasib saldo pengguna Indodax yang masih memegang kripto tersebut?

Sebelumnya, CEO Indodax Oscar Darmawan menyatakan bahwa Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) masih membuka pasar untuk koin LUNA sehingga para investor atau trader masih bisa bertransaksi LUNA.

Meski demikian, apabila harga LUNA masih terus mengalami anjlok, pihak Indodax akan menghapus LUNA dari platformnya.

"Transaksi perdagangan LUNA akan langsung kami hentikan apabila harga kripto tersebut mencapai Rp10," ujar Oscar melalui keterangan tertulis, Jumat, 13 Mei 2022.

Mengacu data Coin Market Cap, Jumat, 13 Mei 2022 pukul 10.30 WIB, LUNA sudah menyentuh level US$0,0000737 atau setara dengan Rp1,07 dalam asumsi kurs Rp14.619 perdolar Amerika Serikat (AS).

"Untuk itu, dengan berat hati, kami umumkan Indodax akan melakukan delisting terhadap market LUNA pada hari Jumat, 13 Mei 2022 pada pukul 20.00 WIB," tulis Indodax dalam keterangannya, Jumat, 13 Mei 2022.

Pihak Indodax pun memberikan saran kepada para penggunanya untuk melakukan penarikan aset kripto LUNA supaya bisa melakukan trading di crypto exchange lain.

Pengguna pun tidak perlu khawatir dengan saldo LUNA yang masih dipegang karena Indodax masih menyimpan datanya dengan aman di dalam sistem.

Sebelum melakukan transfer LUNA ke exchange lain, pastikan exchange tujuan masih mendukung market LUNA agar dapat melakukan penerimaan aset kripto tersebut yang dikirimkan dari Indodax. Transfer aset kripto LUNA tidak dapat dilakukan ke alamat wallet akun Indodax lainnya.

Penurunan performa yang terjadi secara signifikan pada LUNA terjadi setelah stablecoin Terra USD (UST) gagal untuk menjaga nilai tukarnya untuk setara dengan kurs dolar AS seiring dengan harga Bitcoin (BTC) yang terus menurun. Saat ini saja, UST berada di level harga US$0,1962(Rp2.868).

Kegagalan UST dalam menjaga nilai tukarnya pun turut berdampak kepada aksi jual secara besar-besaran pada kripto LUNA. Saking besarnya volume transaksi penjualan LUNA, platform Binance bahkan sempat menanggunhkan sementara penarikan LUNA dan UST. Binance melakukan ini jaringan sampai mengalami gangguan karena tingginya jumlah penarikan.

Terraform Labs selaku perusahaan pengembang Terra pun mengosongkan treasury wallet yang berisi sekitar 42.530 BTC atau setara dengan US$1,3 miliar (Rp18,9 triliun) untuk menjaga nilai tukar UST terhadap dolar AS.  Walau begitu, upaya itu belum memberikan dampak positif karena harga Bitcoin pun terus menurun secara drastis.