<p>Pemilik Grup Indofood, Anthoni Salim saat meresmikan gerai Indomie di Afrika. / Facebook @indomie</p>
Industri

Saat Pandemi, Indofood Milik Anthoni Salim Raup Untung Rp1,4 Triliun

  • Kelompok usaha milik konglomerat Anthoni Salim, PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) mengantongi laba bersih pada kuartal I-2020 senilai Rp1,4 triliun. Capaian itu naik 4% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,35 triliun.

Industri
Sukirno

Sukirno

Author

Kelompok usaha milik konglomerat Anthoni Salim, PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) mengantongi laba bersih pada kuartal I-2020 senilai Rp1,4 triliun. Capaian itu naik 4% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,35 triliun.

Direktur Utama sekaligus Chief Executive Officer Indofood Anthoni Salim mengatakan perseroan berhasil meraup kenaikan penjualan neto konsolidasi sebesar 1% menjadi Rp19,3 triliun dibandingkan dengan Rp19,17 triliun pada tahun lalu.

“Di tengah-tengah kondisi global yang penuh tantangan saat ini, Indofood berhasil mempertahankan kinerja yang baik di kuartal pertama tahun 2020. Ke depannya, kami akan tetap waspada dan terus meningkatkan daya saing kami,” ujar Anthoni dalam keterangan resmi yang dirilis di keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Jumat, 22 Mei 2020.

Kendati demikian, manajemen Indofood itu berhasil menekan beban pokok penjualan 2,6% dari Rp13,37 triliun menjadi Rp13,02 triliun pada kuartal I-2020. Sehingga, laba kotor yang diraup perseroan mencapai Rp6,28 triliun, naik 8,3% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp5,79 triliun.

Margin Usaha Melonjak

Sementara itu, laba usaha emiten bersandi saham INDF tersebut naik 33% menjadi Rp3,43 triliun dari Rp2,58 triliun. Margin laba usaha tercatat melonjak menjadi 17,8% dari 13,4%. Namun, beban keuangan Indofood melonjak 136% menjadi Rp1,03 triliun.

Untuk itu, laba periode berjalan yang dikumpulkan oleh produsen Indomie itu mencapai Rp1,8 triliun, naik 10,4% dari tahun sebelumnya Rp1,63 triliun. Adapun, laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk mencapai Rp1,4 triliun, naik 4% dari sebelumnya Rp1,34 triliun.

Hingga 31 Maret 2020, total liabilitas perseroan naik 9% menjadi Rp46,09 triliun dengan ekuitas Rp56,57 triliun. Sedangkan, total aset Indofood mencapai Rp102,66 triliun.

Indofood merupakan induk usaha dari produsen tepung Bogasari, produsen mi instan Indomie dan produk makanan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP), perusahaan perkebunan sawit PT Salim Ivomas Tbk. (SIMP), hingga PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP).

Saham Indofood per 31 Maret 2020 dimiliki oleh First Pacific Investment Management Limited (FPIML) sebesar 50,07%, Anthoni Salim 0,02%, dan publik 49,91%. FPIML adalah perusahaan publik milik Anthoni Salim yang tercatat di bursa saham Hong Kong.

Anthoni Salim yang merupakan penerus Grup Salim dari mendiang Sudono Salim (Liem Sioe Liong) adalah konglomerat terkaya ke-6 di Indonesia versi majalah Forbes 2019. Pria berumur 71 tahun itu ditaksir memiliki kekayaan mencapai US$5,5 miliar setara Rp88 triliun.

Pundi-pundi kekayaannya bersumber dari perusahaan pembuat mi instan terbesar dunia Indofood, perbankan, hingga telekomunikasi, dan gurita bisnis lainnya di dalam serta luar negeri.

Pada perdagangan Rabu, 20 Mei 2020, saham INDF ditutup melorot 4,81% sebesar 325 poin ke level Rp6.425 per lembar. Kapitalisasi pasar saham INDF mencapai Rp56,41 triliun dengan imbal hasil 5,35% dalam setahun terakhir. (SKO)