<p>Mi instan Indomie adalah produk unggulan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. / Facebook @indomie</p>
Industri

Indomie Jadi Kontributor Utama Grup Indofood

  • Kontribusi Indofood CBP Sukses Makmur terhadap total penjualan Indofood mencapai 62,28%.

Industri
Sukirno

Sukirno

Author

Pencapaian laba bersih PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) pada kuartal I-2020 yang mencapai Rp1,4 triliun, atau naik 4% dari periode yang sama tahun sebelumnya, tidak lepas dari kontribusi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP).

Emiten yang menaungi enam divisi bisnis ini termasuk produsen mi instan Indomie, merupakan kontributor terbesar bagi Indofood. Lihat saja nilai penjualannya yang mencapai Rp12,01 triliun atau naik 7% dari Rp11,26 triliun pada periode sama tahun 2019.

Dari catatan itu saja, kontribusi Indofood CBP terhadap total penjualan Indofood mencapai 62,28%. Ada enam divisi bisnis Indofood CBP. Di antaranya mi instan, produk susu, penyedap makanan, makanan ringan, nutrisi dan makanan khusus, serta divisi minuman.

Begitu juga dari laba bersih. Dalam tiga bulan pertama tahun ini, Indofood CBP meraup laba Rp1,98 triliun. Jumlah itu melonjak 48% dari tiga bulan pertama 2019 Rp1,34 triliun.

Per 31 Maret 2020, Indofood memiliki saham Indofood CBP sebanyak 80,53%. Artinya, bagian laba Indofood dari Indofood CBP mencapai Rp1,59 triliun.

Di sisi lain, laba usaha Indofood CBP tumbuh 43% menjadi Rp2,8 triliun dari Rp1,96 triliun, dan marjin laba usaha naik menjadi 23,3% dari 17,4%. Adapun marjin laba bersih perseroan mencapai 16,5%.

Direktur Utama dan Chief Executive Officer ICBP Anthoni Salim mengatakan, di tengah ketidakpastian global, ICBP tetap tangguh dan mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba pada kuartal pertama tahun 2020.

“Kami akan terus memonitor dan menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi, serta senantiasa mengelola bisnis kami secara berhati-hati dan tetap dapat bersaing di pasar,” ungkap Anthoni melalui keterangan tertulis, Jumat, 22 Mei 2020.

Hingga kuartal I-2020 ini, total aset Indofood CBP mencapai Rp42,1 triliun, dengan liabilitas Rp13,32 triliun dan ekuitas Rp28,78 triliun.

Sepanjang tahun ini, saham ICBP sudah turun 13,9% dari posisi akhir tahun 2019 senilai Rp11.150 menjadi Rp9.600 per 20 Mei 2020. Meski begitu, saham ICBP mulai bangkit dari keterpurukan setelah sempat menyentuh level terendahnya Rp8.300 pada 24 Maret 2020. Kapitalisasi pasar saham ICBP mencapai Rp111,95 triliun dengan imbal hasil 2,44% dalam setahun terakhir.

Anthoni Salim yang merupakan penerus Grup Salim dari mendiang Sudono Salim (Liem Sioe Liong) adalah konglomerat terkaya ke-6 di Indonesia versi majalah Forbes 2019. Pria berumur 71 tahun itu ditaksir memiliki kekayaan mencapai US$5,5 miliar setara Rp88 triliun.

Pundi-pundi kekayaannya bersumber dari perusahaan pembuat mi instan terbesar dunia Indofood, perbankan, hingga telekomunikasi, dan gurita bisnis lainnya di dalam serta luar negeri. (SKO)