Indomobil Multi Jasa (IMJS) Berhasil Berbalik Untung di Tengah Penurunan Pendapatan
- Emiten pembiayaan PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS) berhasil membalikkan keadaan dari rugi menjadi untung sepanjang periode kuartal III-2021.
Korporasi
JAKARTA – Emiten pembiayaan PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS) berhasil membalikkan keadaan dari rugi menjadi untung sepanjang periode kuartal III-2021. Padahal, pendapatan perseroan menyusut dibarengi dengan beban pokok yang menebal.
Melansir laporan keuangannya, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp2,95 triliun hingga akhir September 2021. Angka tersebut turun sekitar 6,78% year-on-year (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, Rp3,15 triliun.
Namun, beban pokok penjualan IMJS malah menebal sekitar 3,71% yoy dari Rp1,88 triliun menjadi Rp1,95 triliun pada triwulan ketiga tahun ini. Hal tersebut membuat laba operasi sedikit naik secara tahunan menjadi Rp379,55 miliar dari Rp355,83 miliar.
- Tak Sekadar Lezat, Ternyata Ini Manfaat Rambutan Untuk Kesehatan
- Sariguna Primatirta (CLEO) Tebar Dividen Interim Rp29,90 Miliar
- Belum Agresif, Realisasi Pengerjaan Jalan Tol hingga November Baru 65 Persen
Kondisi ini membuat perseroan meraup laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp18,80 miliar per 30 September 2021, atau berbanding terbalik dari realisasi periode yang sama tahun lalu di mana IMJS menelan rugi bersih senilai Rp45,31 miliar.
Raihan itu tentu mengerek laba per saham (earnings per share/EPS) IMJS menjadi Rp2,17 per lembar saham. Pada triwulan III-2020, rugi per saham IMJS mencapai Rp6,80 per lembar.
Masih di periode yang sama, total liabilitas perseroan naik tipis dari Rp20,04 triliun per Desember 2020 menjadi Rp20,38 triliun. Sedangkan, jumlah ekuitas naik menjadi Rp3,81 triliun dari Rp3,60 triliun di akhir Desember 2020.
Sementara itu, kas dan setara kas juga mengalami sedikit penurunan menjadi Rp1,29 triliun dari Rp1,46 triliun per September 2020. Adapun keseluruhan aset yang dimiliki perseroan pada kuartal ketiga tahun ini mencapai Rp24,19 triliun, lebih tinggi dibandingkan posisi Desember 2020, sebesar Rp23,64 triliun.