Ilustrasi industri migas
Energi

Indonesia akan Dapat Tambahan Minyak 100.000 Barel Per Hari, dari Mana?

  • Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkap, dalam waktu dekat Indonesia akan mendapat tambahan produksi minyak 100 ribu barel per hari (bopd). Tambahan produksi ini berasal dari 6 lapangan.

Energi

Debrinata Rizky

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkap, dalam waktu dekat Indonesia akan mendapat tambahan produksi minyak 100.000 barel per hari (bopd). Tambahan produksi ini berasal dari 6 lapangan.

Selain enam lapangan tersebut, pihaknya juga juga mendorong produksi dari pemulihan sumur-sumur yang sudah ada. Di mana Ia meminta PT Pertamina (Persero) untuk meningkatkan recovery menjadi 50% dann di kerjasamakan dengan perusahaan yang memiliki pengalaman dan teknologi tinggi.

"Ada tambahan dalam waktu dekat berupa produksi minyak dari lapangan baru lebih dari 100.000 bpd," kata Arifin ditemui di Kantor Dirjen Migas, Jakarta pada Jumat, 2 Agustus 2024.

Arifin menjelaskan, proyek-proyek tersebut lapangan Forel Medco S. Natuna Sea B 10.000 BOPD, atau onstream kuartal 4-2024. Lapangan Ande Ande Lumut 20.000 bopd yang onstrem kuartal I 2028, Lapangan Singa Laut Kuda Laut 20.313 bopd on stream kuartal IV 2026.

Kemudian, Lapangan OO-OX 2.996 bopd on stream kuartal I 2026, Lapangan BUIC 19.206 bopd on stream kuartal III 2024 dan Lapangan Hidayah 25.276 yang on stream pada kuartal I 2027. 

Gandeng China

Arifin Tasrif mengatakan bahwa Indonesia menggandeng China untuk meningkatkan produksi minyak bumi melalui kolaborasi teknologi antara Sinopec dengan Pertamina EP.

“Untuk kerja sama penerapan teknologi, kita kerja sama dengan China. Ini sudah ada respons dari Sinopec untuk lima lapangan Pertamina EP,” lanjutnya

Adapun lima lapangan Pertamina EP (Eksplorasi dan Produksi) yang dimaksud, yakni Rantau, Tanjung, Pamusian, Jirak, dan Zulu. Kerja sama tersebut merupakan salah satu langkah yang ditempuh oleh Kementerian ESDM dalam rangka meningkatkan produksi minyak bumi.

Melalui kerja sama teknologi dengan Sinopec, Arifin menargetkan terjadi peningkatan produksi minyak melalui metode Enhanced Oli Recovery (EOR) atau metode perolehan minyak tahap lanjut dengan cara menambahkan energi berupa dari material atau fluida khusus yang tidak terdapat dalam reservoir minyak.

Metode tersebut biasanya diimplementasikan di sumur-sumur yang sudah tua. Arifin menargetkan agar berbagai upaya tersebut dapat mendongkrak produksi minyak bumi yang menunjukkan tren penurunan sejak 2020 diangka 708 mbopd, 2021 menjadi 659 mbopd lalu di 2022 turun ke 612 mbopd, 2023 di 606 mbopd dan hingga 2 juni 2024 di angka 578 mbopd.

Produksi minyak relatif turun penemuan cadangan minyak yang terbesar terakhir adalah banyu urip di Cepu pada 2001. Sejak tahun 2021 dilakukan perbaikan melalui wilayah kerja dan kontrak Kerja (WK) sehingga WK baru lebih banyak dan eksplorasi lebih menarik pemerintah juga memberikan insentif untuk hulu migas.