Indonesia Bangun Pabrik Baterai Mobil, Sudah Siapkah Proses Daur Ulang Limbah Lithium?
- Beberapa bahan yang digunakan dalam LIB, seperti logam berat dan elektrolit, dapat menimbulkan ancaman bagi ekosistem dan kesehatan manusia.
Energi
JAKARTA - Euforia pemerintah dalam mendorong penggunaan kendaraan listrik baik mobil maupun motor mengundang pro kontra.
Peralihan kendaraan berbahan bakar minyak (BBM) ke kendaraan listrik (Electric vehicle) terus dikebut pemerintah demi transisi energi bersih. Namun akankah sampah baterai kendaraan listrik turut menjadi masalah ke depannya?
Riset dan studi yang dilakukan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan potensi limbah yang perlu diwaspadai. Tidak hanya baterai bekas pakai, melainkan juga limbah dari proses produksi baterai, serta limbah dari proses daur ulang baterai yang mengandung logam berat dan bahan kimia berbahaya.
Saat ini baterai ion litium (Li) merupakan jenis yang paling banyak dipakai oleh mobil listrik, permasalahannya, baterai litium sangat susah didaur ulang. Baterai Li biasanya lebih besar, lebih berat, jauh lebih kompleks dan berbahaya bila dibongkar dengan cara yang salah.
- Lampaui Rihanna, Taylor Swift Jadi Musisi Wanita Terkaya di Dunia
- Terapkan GCG dalam Susun Laporan Tahunan, Bank BJB Raih Penghargaaan di Annual Report Award 2023
- Bagaimana Kabar Kasus 4 Asuransi Bermasalah? Kresna Life, Wanaartha, AJB Bumiputera, dan Jiwasraya
Beberapa bahan yang digunakan dalam LIB, seperti logam berat dan elektrolit, dapat menimbulkan ancaman bagi ekosistem dan kesehatan manusia. Jika LIB bekas dibuang begitu saja dan ditimbun dalam jumlah besar, ini dapat menyebabkan infiltrasi logam berat beracun ke dalam bawah tanah, yang mengakibatkan pencemaran lingkungan.
Demikian pula jika LIB bekas dibakar sebagai limbah padat, hal tersebut akan menghasilkan sejumlah besar gas beracun. Namun di dunia ternyata pasar daur ulang baterai lithium-ion telah beroperasi dan memiliki jaringan dan pemasaran Global yang kuat.
Di Indonesia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebut Indonesia telah membangun pabrik baterai mobil pasti dipikirkan dari hulu ke hilir termasuk proses daur ulangnya.
"Kitakan membangun pabrik baterai mobil itu kan dari hulu hilir sampai dengan daur ulangnya. Limbah daripada baterai mobil itu kan bekasnya dipakai lagi direcycle dan pabriknya sekarang lagi dibangun jadi tidak ada masalah," katanya saat ditemui di JS Luwansa pada Senin, 8 Oktober 2024.
Tetapi Bahlil tidak menerangkan secara rinci tentang pembangunan fasilitas pengolahan limbah berbahaya tersebut.
Sebelumnnya, pada 3 Juli 2024 Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik dan ekosistem baterai dan kendaraan listrik PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power yang berada di Karawang, Jawa Barat.
Peresmian itu sekaligus menjadikan Indonesia telah memulai babak baru dalam meletakkan sebuah tonggak komitmen kita untuk menjadi pemain global di ekosistem electric vehicle (EV) cell baterai dan electric vehicle.
Presiden pun mengapresiasi investasi sebesar Rp20 triliun dari pabrik mobil Hyundai serta konsorsium antara Hyundai dan LG senilai Rp160 triliun untuk ekosistem baterai listrik. Untuk diketahui, pabrik sel baterai seluas 319.000 meter persegi ini merupakan joint venture Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution. Pada paruh pertama 2024. Kapasitas tahunan pabrik akan mencapai 10 GWh sel baterai, cukup untuk 150 ribu kendaraan listrik.
Jaringan Pemain Daur Ulang Baterai Global
Umicore (Belgia), Glencore (Swiss), Cirba Solutions (AS), Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (Tiongkok), dan RecycLiCo Battery Materials Inc (Kanada) antara lain para pemain ini telah mengadopsi peluncuran produk, usaha patungan, perjanjian, investasi, akuisisi, merger, dan ekspansi sebagai strategi utama untuk mengonsolidasikan posisi mereka di pasar.
Umicore adalah pelopor dalam daur ulang baterai isi ulang dan pabrik daur ulang baterainya di Hoboken, Belgia, memiliki kapasitas tahunan 7.000 ton baterai litium-ion (Li-ion) dan sisa produksi baterai, setara dengan 35.000 baterai kendaraan listrik (EV).
Sedangkan Glencore merupakan perusahaan pendaur ulang utama dari swiss barang elektronik bekas, baterai lithium-ion, dan produk penting lainnya yang mengandung logam. Kami telah lama menutup siklus untuk logam penting seperti tembaga, nikel, kobalt, seng, dan logam mulia.
Cirba Solutions adalah perusahaan yang bergerak di bidang daur ulang baterai, terutama baterai litium yang berasal dari AS. RecycLiCo Battery Materials Inc adalah perusahaan daur ulang baterai lithium-ion. Perusahaan ini berfokus pada peningkatan kualitas dan daur ulang limbah baterai lithium-ion. RecycLiCo juga mengekstrak nikel, kobalt, mangan, dan lithium dari sisa produksi baterai lithium-ion.
Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL) adalah perusahaan teknologi asal Tiongkok yang memproduksi baterai dan juga menawarkan layanan daur ulang baterai. Selain daur ulang CATL juga produsen baterai kendaraan listrik (EV) dan penyimpanan energi terbesar di dunia. Perusahaan ini memproduksi baterai lithium-ion untuk kendaraan listrik, sistem penyimpanan energi, dan sistem manajemen baterai (BMS).