Indonesia Berpeluang Jadi Raksasa Ekonomi Syariah Dunia
- Peringkat ekonomi dan keuangan syariah Indonesia telah mengalami kemajuan signifikan. Dalam lima tahun terakhir, Indonesia berhasil naik dari posisi ke-10 menjadi ke-3 di tingkat global dalam hal ekonomi syariah.
Ekonomi Syariah
JAKARTA – Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin global dalam penerapan ekonomi syariah, dengan proyeksi aset perbankan syariah mencapai Rp1.000 triliun.
Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Didik J Rachbini, mengungkapkan keyakinannya mengenai potensi ini. Data terbaru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan total aset bank umum syariah (BUS) dan unit usaha syariah (UUS) mencapai Rp845,61 triliun pada akhir Januari 2024.
Didik menekankan pentingnya memperhatikan aspek politik ekonomi, disamping aspek teknikal dan manajerial, untuk mendorong perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia. Menurutnya, ketimpangan kepemilikan tanah adalah salah satu masalah yang bisa diatasi melalui penerapan prinsip ekonomi syariah.
"Sebenarnya Rp1.000 triliun ini bisa berkembang dan menurut saya (potensinya) cukup besar," terang Didik saat menyampaikan sambutan dalam acara peluncuran Center for Shariah Economic Development (CSED), di Jakarta, dilansir Antara Senin, 3 September 2024.
- Menelisik Dampak ketika Pekerjaan Mitra Ojol Diformalisasi
- DPN APTI Menilai PP 28/2024 Akan Ciptakan Kemiskinan Baru
- Mengupas Tantangan Sosial dalam Model Ekonomi Gig yang Digunakan oleh Platform Ojol
Ekonomi Syariah Indonesia Menjanjikan
Peringkat ekonomi dan keuangan syariah Indonesia telah mengalami kemajuan signifikan. Dalam lima tahun terakhir, Indonesia berhasil naik dari posisi ke-10 menjadi ke-3 di tingkat global dalam hal ekonomi syariah. Selain itu, Indonesia juga meraih posisi pertama dalam ajang penghargaan Global Muslim Travel Index 2024.
Indonesia juga meraih peringkat kedua dalam sektor makanan halal dan ketiga disektor fesyen Muslim. Sektor keuangan syariah juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, dengan peningkatan variasi produk seperti obligasi, asuransi, dan pembiayaan usaha berbasis syariah.
Pemerintah Indonesia terus fokus pada pengembangan ekonomi syariah, memperkuat infrastruktur dan ekosistem yang mendukung pertumbuhan sektor ini.
Kinerja sektor ekonomi syariah menunjukkan pertumbuhan yang positif. Sektor rantai nilai halal mengalami peningkatan sebesar 3,93 persen, berkontribusi hampir 23 persen dari ekonomi nasional. Sementara itu, aset pasar modal syariah mencapai hampir 20 persen dari total aset pasar modal nasional.
Peningkatan ini menandakan Indonesia tidak hanya semakin kompetitif dalam ekonomi syariah global, tetapi juga sedang memanfaatkan potensi penuh dari sektor ini.
- Menelisik Dampak ketika Pekerjaan Mitra Ojol Diformalisasi
- DPN APTI Menilai PP 28/2024 Akan Ciptakan Kemiskinan Baru
- Mengupas Tantangan Sosial dalam Model Ekonomi Gig yang Digunakan oleh Platform Ojol
Wakil Presiden Ma’ruf Amin menegaskan komitmen pemerintah untuk memastikan adanya landasan yang kuat bagi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, yang akan menjadi prioritas bagi pemerintahan mendatang.
“Pemerintah terus memastikan dan mengawal keberlanjutan perkembangan ekonomi dan keuangan syariah dengan pengintegrasian ekonomi dan keuangan syariah dalam RPJPN 2025-2045 dan RPJMN 2025-2029, sebagai program utama pada transformasi ekonomi berbasis produktivitas." katanya.
Dia berharap hal ini menjadi landasan kuat bagi keberlanjutan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah pada masa kepemimpinan yang akan datang,” terang Ma'ruf dalam sambutannya di acara yang sama, di Jakarta, Senin, 3 September 2024.
Jumlah Bank Syariah Di Indonesia
Indonesia Diketahui memiliki 14 bank syariah dan 20 unit usaha syariah (UUS) yang beroperasi di seluruh negeri.
Beberapa bank syariah di Indonesia di antaranya PT Bank Syariah Indonesia Tbk, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, serta unit usaha syariah dari beberapa bank besar seperti PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Tabungan Negara Tbk, PT Bank Maybank Indonesia Tbk, dan PT Bank Permata Tbk. Selain itu, PT Bank Riau Kepri Syariah dan PT Bank Aceh