Indonesia Berpeluang Pasok Singkong ke Inggris Besar-Besaran
- Melalui kesepakatan ini, Indonesia diberikan izin untuk mengekspor produk singkong ke Inggris dengan tarif 6 persen dan kuota hingga 660.000 ton per tahun. Harapannya, tarif 6 persen ini akan membuat produk singkong Indonesia semakin bersaing di pasar Inggris dan mendorong para eksportir untuk memanfaatkan TRQ.
Nasional
JAKARTA - Indonesia dan Inggris berhasil menyepakati Tariff Rate Quota (TRQ) khusus untuk ekspor singkong Indonesia, sebelumnya kesepakatan ini terus di godok terutama setelah Inggris keluar dari Uni Eropa.
Djatmiko, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional, menekankan pentingnya TRQ sebagai fasilitas yang dapat memicu peningkatan potensi ekspor singkong Indonesia ke Inggris. Djatmiko menuturkan, sebelumnya Kementerian Perdagangan telah berjuang untuk memperoleh konsesi ini.
Melalui kesepakatan ini, Indonesia diberikan izin untuk mengekspor produk singkong ke Inggris dengan tarif 6 persen dan kuota hingga 660.000 ton per tahun. Harapannya, tarif 6 persen ini akan membuat produk singkong Indonesia semakin bersaing di pasar Inggris dan mendorong para eksportir untuk memanfaatkan TRQ.
"Hal ini akan jauh menguntungkan eksportir Indonesia. Jika dibandingkan dengan tarif tanpa perjanjian TRQ, Indonesia harus dikenakan tarif regular most favoured nation (MFN) sebesar 7,90 poundsterling per 100 kg," ujar Djatmiko, dilansir antara, Selasa, 31 Oktober 2023.
- Rupiah Terus Loyo Sejak Awal 2023, Ini Tanggapan OJK
- Putin Tuding Barat dan Ukraina Picu Keresahan di Dagestan
- Pertumbuhan Kredit Bank Tembus 8,96 Persen per September
Kesepakatan antara Indonesia dan Inggris ini, muncul sebagai konsekuensi adanya Brexit, hal ini akan membawa sejumlah peluang dan tantangan. Pertama, TRQ ini bersifat khusus untuk Indonesia, dengan kuota sebesar 660.000 ton per tahun. Kedua, melalui kesepakatan ini, tarif impor singkong menjadi 6 persen (in-quota tariff ad-valorem).
Dalam lima tahun terakhir (2018-2022), total ekspor singkong beku Indonesia ke seluruh dunia mencapai 27 ribu ton atau setara dengan US$19,2 juta atau sekitar Rp.305,2 miliar (kurs Rp15.900). Sementara itu peran Indonesia dalam memenuhi kebutuhan impor singkong Inggris masih tergolong rendah yaitu hanya sebesar 1,95 persen atau hanya sekitar 80 ton per tahun dari keseluruhan impor singkong Inggris.
Dengan adanya kesepakatan ini, terbuka peluang yang signifikan untuk meningkatkan ekspor singkong Indonesia ke pasar Inggris. Tarif yang lebih kompetitif dan kuota yang besar akan mendorong produsen dan eksportir singkong Indonesia untuk lebih aktif dalam memasok produk mereka ke Inggris, sehingga membuka jalan menuju peningkatan perdagangan dan potensi pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat di sektor singkong Indonesia.